Wamena (KT) – Proses aktifitas belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD) Inpres Beam Distrik Beam Kabupaten Lanny Jaya selama ini tidak berjalan atau tidak aktif dikarenakan ulah Kepala Sekolahnya kurang proaktif
Kepala Distrik Beam, Opi Wenda, S.Pd saat ditemui di kediamannya, Sabtu (11/1/2020) menjelaskan, aktifitas belajar mengajar di SD Inpres Beam memang selama ini tidak berjalan hingga saat ini.
Menurut Kepala Distrik Beam, tindaklanjut yang sudah dilakukannya ialah melaporkan hal ini kepada dinas Pendidikan bahkan sampai kepada Sekda Lanny Jaya dan juga asisten I Setda Kabupaten Lanny Jaya.
Selanjutnya Dinas pendidikan telah mengirim tim monitoring untuk turun langsung ke lapangan guna memastikan kebenaran tidak aktifnya proses belajar mengajar di SD Inpres Beam.
“Dinas pendidikan sudah turun kelapangan tapi mungkin belum evaluasi terkati hal ini,” kata Kepala Distrik Beam.
Diakui Kepala Distrik Beam, tidak aktifnya SD Inpres Beam dikarenakan kurang proaktifnya kepala Sekolah SD Inpres Beam, bahkan keberadaannya juga tidak pernah berada di lingkungan sekolah.
Diakuinya, dirinya sendiri belum mengetahui dengan pasti siap Kepala Sekolah SD Inpres Beam yang baru, karena Kepala Sekolah yang saat ini adalah kepala Sekolah yang dipilih melalui penunjukan langsung.
Menurutnya, sebelumnya SD Inpres Beam berjalan dengan baik, namun karena adanya pergantian kepala sekolah yang baru, aktiftas dan proses belajar mengajar di SD Inpres Beam tidak berjalan.
Opi Wenda mengakui, dari 3 Sekolah Dasar yang ada di Distrik Beam, hanya SD Inpres Beam yang tidak berjalan aktiftas proses belajar-mengajarnya sejak bulan Juli 2019 untuk tahun ajaran 2018/2019 hingga saat ini.
Dirinya berharap mewakili masyarakat Distrik Beam agar hal ini menjadi perhatian dinas pendidikan Lanny Jaya dan dapat menindaklanjutinya dengan mengantikan Kepala Sekolah SD Inpres Beam.
Kepala Dinas Pedidikan Kabupaten Lanny Jaya, Aletinus Yigibalom, Sabtu (11/1/2020) mengakui, kejadian yang terjadi di SD Inpres Beam juga terjadi di beberapa sekolah yang ada di Wilayah Kabupaten Lanny Jaya.
Diakui Aletinus, pelantikan Kepala Sekolah SD Inpres Beam memang dilakukan sepihak tanpa sepengetahuan Dinas Pendidikan Lanny Jaya, padahal sebagai Kepala Sekolah haruslah menjadi ujung tombak dari proses belajar mengajar disekolah, karena itu merupakan tugas dan tanggungjawab seorang kepala sekolah.
Tidak aktifnya SD Inpres Beam, Dinas Pendidikan Lanny Jaya telah megambil langkah bijak dengan mengeluarkan nota dinas untuk menunjuk salah satu Guru yang ada di SD Inpres Beam sebagai pengganti sementara Kepala Sekolah.
Selain kurang proaktifnya Kepala Sekolah SD Inpres Beam, Aletius mengakui kurang adanya kesadaran masyarakat setempat terhadap pentingnya pendidikan di Distrik Beam.
Upaya lain yang akan dilakukan Dinas Pendidikan Lanny Jaya ialah akan melantik beberapa Kepala Sekolah baru termasuk Kepala Sekolah SD Inpres Beam.
Sementara itu, Kepala Bidang PNFI Dinas Pendidikan Kabupaten Lanny Jaya, Kendy Wanimbo mengakui, Kepala sekolah SD Inpres Beam atas nama Luber Wenda kurang proaktif terhadap tugas dan tanggungjawabnya sebagai kepala Sekolah SD Inpres Beam.
Diakuinya juga, Kepala Sekolah SD Inpres Beam tidak melaksankan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Walaupun tidak berjalan, Kendy mengakui pelaksanaan ujian Nasional untuk tahun ajaran 2018/2019 di SD Inpres Beam tetap dilaksankan dengan mengikutkan 24 peserta ujian.(NP)