JAYAPURA, – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020, hanya berlangsung di Provinsi Papua.
Penegasan itu disampaikan Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, kepada penerbit kompilasi ditanyakan soal Provinsi Jawa Timur siap menjadi tuan rumah bagi 11 cabang olahraga (cabor) yang dicoret.
Jadi, dalam rapat terbatas antara Presiden Joko Widodo, Kemenpora, KONI Pusat dan Pemerintah Provinsi Jumat lalu (17/1) lalu di Jakarta, wacana itu disampaikan, tetapi yang jelas PON XX hanya akan dilanjutkan di Papua, ”kata Wagub usai melantik kepala kepala OPD Papua, Kamis (23/1/2020).
Wagub mengatakan, silakan saja jika cabor yang dicoret mau dipertandingkan di Jawa Timur, tapi itu bukan ajang PON. “Kalau untuk Papua silakan saja, tapi itu bukan PON namanya, PON cuma ada di Papua,” tegasnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua KONI Pusat Suwarno mengatakan, langkah mewujudkan keinginan 11 cabor masih jauh. Diperlukan proses panjang. Meski sudah ada provinsi yang menyatakan kesanggupan menjadi tuan rumah.
’’Jadi, kemarin waktu ratas cabor-cabor ini tetap ingin diikutkan dalam PON,’’ kata Suwarno mengawali penjelasan. ’’Caranya adalah segera merevisi PP Nomor 17 Tahun 2007 mengenai tempat penyelenggaraan PON. Itu yang diungkap dalam ratas. Kalau PP segera selesai, lalu Jatim siap, maka benar-benar akan terjadi,’’ papar dia.
KONI Pusat memang sedang getol menyelesaikan revisi PP Nomor 17 Tahun 2007 tersebut. Tujuannya adalah mengamankan teknis PON 2024. Sebab, ada dua provinsi yang terpilih sebagai tuan rumah. Yakni, Aceh dan Sumatera Utara. Namun, jika revisi PP bisa menyelesaikan polemik rasionalisasi cabor PON 2020, tentu situasinya lebih baik.
” Positif atau nggak-nya (soal Jatim) tergantung PP dulu. Supaya kebijakan tidak keliru, ” imbuh Suwarno.