JAYAPURA (KT) – Walikota Jayapura, Benhur Tommy Mano mengambil langkah tegas dengan tidak mengijinkan penjual keliling melakukan aktivitasnya tanpa melakukan Rappid Tes. Menurut BTM, interaksi penjual keliling dengan masyarakat sangat rentan terjadi, sehingga hal tersebut harus diantisipasi oleh Pemerintah.
“Saya tidak ijinkan para penjual ini untuk melakukan aktivitas sebelum mereka melakukan rappid test, jika penjual ini sehat, maka pelanggan juga sehat, sehingga warga kota jayapura untuk sama-sama mengawasin termasuk arahkan yang bersangkutan untuk test,” kata BTM usai penutupan pasar Hamadi, Selasa siang.
BTM mengatakan pemerintah Kota Jayapura telah melakukan langkah pemeriksaan kepada sebagian besar penjual keliling, baik penjual sayur, ikan , serta penjual keliling lainnya yang beraktivitas penjualan di Kota Jayapura.
Dari hasil rappid test itu, lanjut BTM pemerintah telah memberikan stiker khusus kepada para penjual tersebut, sehingga jika masyarakat melakukan pembelanjaan, wajib menanyakannya itu. Jika tidak ada, maka arahkan jangan belanja, dan jika perlu arahkan mereka untuk lakukan rappid test.
Terkait itupula, Pemerintah Kota Jayapura telah menyiapkan tempat tes massal di PTC Entrop. Tes ini akan dilakukan untuk seluruh penjual, termasuk penjual di Pasar Central Hamadi.
“Sekitar 3000 lebih warga pasar kita akan rappid test,” katanya.
Walikota mengatakan, kemanusian adalah hak tertinggi, jadi dimana pemerintah Papua telah menjadwalkan pemeriksaan Rappid Test salama 3 hari kedepan. “jika semua negative, maka pasar akan dibuka,” katanya.
Pemerintah Kota Jayapura, kata BTM, mempertimbnagkan banyak hal, apalagi menjelang Lebaran. Dimana, masyaakat butuh makan minum, serta pembiayaan lain “Itu hanya untuk persediaan beberapa hari saja, maka itu hingga Sabtu ini hasil tesnya negative, maka pasar akan buka,” katanya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Jayapura juga telah
mengambil kebijakan untuk orang yang hasilnya reaktif akan segera di karantina di Hotel Sahid Papua, dan pemerintah akan menanggung pembiayaan hidup.
“Kota Jayapura adalah pusat yang merupakan sentrulm penyebaran, jika kota aman, maka daerah lain tidak akan mendapat imbasnya. Saya berterima kasih kepada Provinsi yang telah memberikan bantuan baik berupa sembako dan bantuan dana,” katanya. (TA)