Astaga!! RSUD Oksibil Dirusak Massa Karna Pasien ini Reaktif Rapid Tes

Astaga!! RSUD Oksibil Dirusak Massa Karna Pasien ini Reaktif Rapid Tes

OKSIBIL (KT) – Kendaraan dan fasilitas beberapa ruangan di RSUD Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, dirusak massa, Kamis (25/6/2020) malam.

Insiden itu terjadi, lantaran seorang pasien yang terkonfiormasi Reaktif Rapid Tes kabur dari RSUD dan mengajak masyarakat merusak fasilitas milik pemerintah tersebut.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH mengatakan kerusakan fasilitas tersebut terjadi di
ruang Posko COVID-19, UGD, Apotik, Ruang Anak, Kantor RSUD, Ruang poli COVID-19, mobil ambulans dan mobil dinas RSUD Oksibil.

“Ada beberapa ruangan yang mengalami kerusakan dibagian pintu dan jendela termasuk kendaraan dinas,” kata Kabid Humas dalam rilis, Minggu sore.

Kabid, Humas menjelaskan insiden pengrusakan itu berawal saat salah satu pasien yang kabur, setelah dibawa Tim Gugus Tugas Kabupaten setempat ke RSUD Oksibil.

Pasien itu, kata Kabid Humas, terkonfirmasi reaktif berdasarkan hasil Rappid Tes. Namun setelah di RSUD, pasien itu justru kabur karena ketakukan.

“Pasien ini lantas mengajak warga, mereka bersama-sama ke RSUD dan melakukan pengurusakan,“ jelas Kamal

Kamal menjelaskan, saat kejadian petugas medis RSUD Oksibil telah memberikan pemahaman, bahwa pihaknya hanya mengikuti prosedur, namun hal tersebut tidak diterima masyarakat.

Kasus tersebut langsung ditangani Polres Oksibil, dimana Kepolisian melakukan komunikasi dengan pihak keluarga pasien, dengan melibatkan pemerintah daerah, pihak RSUD dan tokoh-tokoh adat setempat.

“Kami melakukan mediasi dengan mempertemukan semua pihak. Dengan hasil akhir kesepakatan bersama yang ditanda-tangani oleh kelompok masyarakat dalam hal ini kerabat pasien, Pemerintah, TNI/Polri serta pihak rumah sakit,” kata Kabid Humas.

Kabid berharap, masyarkat Pegunungan Bintang dapat mendukung agenda pemerintah dalam rangka pencegahan Covid-19 di Kabupaten Intan Jaya.

“Karena akibat kejadian ini seluruh pasien dan para medis merasa takut oleh karena itu kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi,” kata Kamal. (TA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *