Deklarasi di Kediaman Lama, Costan Ingatkan Masyarakat Pegubin Arti Misi Perubahan

Deklarasi di Kediaman Lama, Costan Ingatkan Masyarakat Pegubin Arti Misi Perubahan

PEGUNUNGAN BINTANG (KT) – Bupati sekaligus bakal Calon Bupati 2 periode Kabupaten Pegunungan Bintang, Costan Oktemka ingatkan masyarakatnya tentang arti misi perubahan

Hal itu disampaikannya, saat deklarasi bersama pasangannya Deki Deal, S.Ip, sebelum mendaftar sebagai pasangan calon pada Pilkada Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabtu (5/9/2020), di kediamannya lamanya, Kampung Nutok, Distrik Oksibil.

Kepada masyarakat Pendukung, Costan terang-terangan menyampaikan lokasi deklarasi tersebut, sengaja dipilihnya agar masyarakat mengetahui arti memahami bahwasanya ditempat itulah, pernah terjadi sesuatu yang luar biasa untuk membayar satu misi perubahan yang besar.

“Ditempat ini pernah ada sebuah rumah megah, rumah pribadi yang dibakar. Saya tidak menyesali itu, sebab sebuah kejahatan tidak bisa dibalas dengan kejahatan,” kata Costan.

Kata Costan, misi tersebut haruslah terus dilakukan. Sebab, perubahan itu tidak mungkin dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, namun bagaimana misi itu dimulai, dan siapa yang memulainya.

“Ada waktunya perubahan itu akan terlihat. Namun satu misi baik harus terus dilanjutkan. Setelah kami turun pasti saya harap misi ini akan dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya di kabupaten ini,” jelasnya.

Costan mengaku banyak mendengar adanya suara sumbang terkait perubahan di Pegunungan Bintang. Termasuk soal pembangunan.

Ia menjelaskan, dana yang diberikan negara untuk Pegunungan Bintang, sudah dimaksimalkan untuk membangun. Masyarakat bisa melihat, adanya pembangunan di diatrik-distrik, ada jalan yang mulai terbangun dari Jayapura-Pegubin, jalan ke arah selatan, pembangunan Lapter, gedung sekolah, puskesmas dan pembangunan lainnya.

“Kita sudah lakukan itu, dan saya akui uang yang kita dapat tidak cukup merubah semua itu, butuh waktu. Ada yang dilakukan sekarang dan adapula yang akan dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya,” jelasnya.

Sebab dalam proses pemilihan, ia bersama wakilnya terpilih bukan sebagai Bupati dan Wakil Bupati bukanlah malaikat pencetak uang. Suber Daya yang diberikan negara untuk pembangunan, dilakukan sesuai aturan-aturan yang telah ditetapkan pusat.

“Tidak bisa semaunya bupati, kita bagian dari negara yang besar ini dan wajib melaksanakan aturan itu. Jadi kadang keinginan bertentangan dengan aturan, dan itu harus ditahan sehingga tidak bermasalah,”katanya

Untuk itu, siapapun yang jadi pemimpin didaerah ini kedepannya, tak bisa serta merta melakukan pembangunan semaunya sendiri, bak malaikat

“Kita status sama, hanya kewenangan yang beda untuk mengatur anggaran yang diberikan negara untuk bangun masyarakat di daerah ini,” tandasnya.

Kembali lagi Costan di sampaikan, kepada masyarakat bahwa untuk membangun tak cukup hanya dilakukan 5 tahun.

“Tambah lagi 5 tahun agar kelihatan lebih baik. Kami sekarang baru 4 tahun, sehingga ia mohon dukungan semua pihak, Parpol dan masyarakat untuk memberi dukungan dua periode kepada CODE. Mari kita kerjsama untuk suksesi CODE Jilid II,” katanya. (TA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *