JAYAPURA (KT) – Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri menegaskan jangan ada trik kotor yang dilakukan pasangan calon (Paslon) saat pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU).
PSU akan dilakukan di tiga Kabupaten yakni Nebire, Boven Digoel dan Kabupaten Yalimo sebagaiman telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
“Tidak ada lagi paslon melakukan trik yang kotor, itu tidak perlu. Saya tegaskan demokrasi di tanah Papua khususnya di tiga daerah ini bisa dijaga sehingga kita bisa menghasilkan pemimpin yang mempunyai nurani yang baik,” katanya ketika di temui di ruang kerjanya, Selesa (23/3) sore.
Bahkan, secara terang-terangan Kapolda mengaskan, setiap paslon tidak menghasut para pengikutnya, untuk melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan perkara melanggar hukum.
“Sehingga, saya berharap waktu pelaksanaan PSU di tiga Kabupaten itu dapat dipersiapkan dengan baik agar supaya prosesnya berjalan lancar tanpa ada gangguan kamtibmas,” jelasnya
Mengantisipasi hal tersebut kata Fakhiri, saat ini Polda Papua telah mengambil langkah awal untuk memperkuat pengamanan saat PSU berlangsung.
“Polisi sudah mengambil langkah awal untuk perkuat keamanan di setiap TPS saat PSU, dengan begitu kita harap, sampai pelaksanaannya nanti bisa dilaksanakan,” ujarnya.
Dia meminta setiap Paslon untuk menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait PSU yang digelar nanti.
“Saya juga minta untuk paslon agar menghormati putusan MK soal PSU,” katanya lagi.
Ia berharap, khususnya di tiga Kabupaten penyelenggara PSU bisa mempersiapkan diri sesuai mekanisme demokrasi yang ada.
Kapolda mengingatkan, bagi seluruh kepala daerah yang sudah terpilih dalam pilkada 2020 agar tetap berada di tempat guna menjalankan roda pemerintahan di wilayah tempatnya memimpin.
“Saya berpesan ketika sudah dilantik kembalilah untuk mengurus kampung, tidak keluar atau meninggalkan kampung jadi dia harus setiap hari ada untuk melayani maayarakat dalam roda pemerintahan sehingga memudahkan rakyat ketika memerlukan pimpinan itu ada di tempat,” pungkasnya. (Ard)