JAYAPURA(KT) – Dua petinju legendaris asal papua akan bertarung dalam laga eksebisi pada pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di GOR Cenderawasih Apo, Kota Jayapura, (05/10/2021).
Kedua petinju legendaris tahun 1970-an itu adalah Benny Manufandu dan Zeth Morin. Tentu ini akan menjadi laga pembuka yang menarik dari cabor tinju.
Benny Manufandu merupakan salah satu legenda tinju yang bertarung di Surabaya pada PON VII.
Inilah sejarah singkat PON VII di Surabaya, Jawa Timur pada 26 Agustus sampai dengan 6 September 1969. Ketua penyelenggara pada saat itu adalah Acub Zaenal.
Pembatalan PON VI mengakibatkan penundaan penetpan tuan rumah PON VII. KONI Pusat mengadakan MUSORNAS pertama di Jakarta. Namun belum berhasil menetapkan kota mana yang akan menjadi tuan rumah PON VII.
Baru pada sidang KONI paripurna pertama pada 26 – 29 Februari 1968 ditetapkan Banjarmasin sebagai kota penyelenggara PON VII.
Tapi, Kalimantan Selatan tidak sanggup memikul tugas berat tersebut. Didahului oleh berbagai pertimbangan dan perhitungan yang timbul pada perundingan antara KONI Pusat dan Direktorat Jendral Olahraga pilihan akhirnya dijatuhkan kepada Surabaya.
“Kami terharu dan bangga kepada anak kami Ketua Pertina Papua Ricky Ham Pagawak SH. M.Si yang sudah memberikan kami kesempatan dan kepercayaan ini, sebelum atlet-atlet muda kita bertarung. Kita sebagai tuan rumah tentu harus berjuag dan meraih prestasi dan saya lihat ini sudah berbeda zaman kita dulu,” ujar Benny Manufandu, kepada Humas dan PPM PB PON Papua, Senin (04/10/2021).
Ditambahkan Zeth bahwa laga eksebisi dirinya tidak bermain selayaknya anak-anak muda. Tetapi lebih kepada bagaimana menunjukan teknik dan taktik serta cara bertinju yang baik.
“Puji Tuhan dengan kesempatan ini kami ingin membagikan sedikit pengalaman dan berharap atlet kita yang akan tampil nanti memiliki rasa juang yang tinggi. Karena PON XX ada di tanah Papua dan kami sebagai tuan rumah,” ungkapnya. (Humas PB PON Papua)