JAYAPURA (KT) – Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli bersama wakilnya, Esau Miram, Selasa (5/10/2021) mengunjungi para korban kerusuhan Yahukimo, yang menjalani perawatan di RSUD Dok II Jayapura.
Bupati dan Wakil bupati memberikan penguatan serta doa kepada warganya yang menjadi korban kekerasan brutal oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, saat insiden penyerangan di Yahukimo, Minggu (3/4/2021) lalu.
“Hari ini saya bersama pak Wakil datang dan mengunjungi saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana kemanusiaan, kami memberikan semangat dan doa untuk kesembuhan, karena hati yang gembira adalah obat ” kata Bupati Didimus.
Menurut Didimus, korban Yahukimo yang menjalani perawatan di RSUD Dok II sebanyak 11 orang termasuk dua kepala dinas dan satu orang yang sedang menjalani operasi.
“Yang saat ini 11 orang, nanti sebentar akan ada tambahan 5 orang lagi, sementara yang mengalami luka ringan sedang menjalani perawatan di RSUD Dekai,” katanya menambahkan pemerintah menanggung semua biaya perawatan para korban.
Didimus mengaku sedih melihat kondisi para korban, namun demikian Ia berterima kasih kepada tuhan, sebab para korban dapat secepatnya di evakuasi ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan intensif.
Politisi Nasdem ini pun menyatakan terima kasih kepada semua pihak yang bergerak cepat mengambil tindakan menyelamatkan para korban.
“Bawa korban ke Jayapura ini bukan perkara ringan, mereka ini kena panah, menahan sakit, tapi tuhan mengawal dengan baik. Terima kasih tim medis, saya percaya tuhan akan memberikan kesembuhan untuk masyarakat saya yang tidak berdosa namun menjadi korban kekerasan oleh pihak-pihak yang tidak bertangung jawab,” katanya sembari menyerahkan bantuan kecil kepada para korban
Pantauan Kawat Timur di RS DOK II, Bupati dan Wakil Bupati Yahukimo tiba sekitar pukul 10.30 WIT dan langsung menuju ke UGD tempat para korban dirawat, dengan didampingi Kepala RSUD Dok II Jayapura, dr Anton Mote.
Menurut Anton Mote, sebagaian besar korban mengalami luka akibat tusukan benda tajam, sementara beberapa korban lainnya harus dilakukan tindakan operasi. (TA)