Wamena (KT) – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya dan Pemerintah Kabupaten Nduga diminta adil dalam meyikapi dan melihat kondisi masyarakat asli Wouma yang terdampak pertikaian antara warga masyarakat Januari 2022 lalu.
Salah satu Warga Wouma, yang juga pernah penjabat sebagai Presiden Mahasiswa Unipa dan Komda PMKRI Papua Barat, Pilatus Lagowan menyampaikan keprihatinannya terhadap sikap Pemerintah 3 Kabupaten yang mengabaikan masyarakat asli Wouma hingga saat ini.
Sebagai warga asli Wouma, dirinya telah melihat langsung keberadaan masyarakat yang terdampak pertikaian, dan hal itu sangat disayangkan karena tidak adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya dan Pemerintah Kabupaten Nduga.
Dimana, masyarakat asli Wouma yang terdampak, masih hidup dan tinggal di rumah pondok swadaya mereka yang terbuat dari Terpal.
“Alat masak mereka dan makanan mereka juga terkendala, jadi mereka kewalahan, bahkan mereka bangun rumah Honai Adat dengan Swadaya,” kata Pilatus.
Dirinya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya dan Pemerintah Kabupaten Nduga, yang telah membuat janji kepada warga masyarakat, untuk mengganti rumah warga yang terbakar akibat pertikaian warga Januari 2022 lalu.(NP)
