YAHUKIMO (KT) – Bupati Kabupaten Yahukimo, Didimus Yahuli membantah adanya perintah meliburkan sekolah selama satu semenster (6 bulan, red) untuk wilayah Kabupaten Yahukimo.
Perintah dan isu yang sengaja disiarkan lewat akun media social dan groub Whats App tersebut, kata Bupati tidak benar adanya lantaran disiarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
” Ada isu yang menyatakan libur 6 bulan. Saya tegaskan itu tidak benar!!. Saya minta masyarakat harus bijak menelaah setiap informasi, pemerintah tidak pernah mengeluarkan surat atau edaran sekolah-sekolah libur,” tegas Bupati Didimus.
Bupati Didimus menjelaskan saat ini Pemerintah Yahukimo tengah mengenjot bidang Pendidikan melalui program Yahukimo Cerdas, yang didalamnya terdapat berbagai kegiatan pendidikan mulai dari tingkat PAUD, pembangunan asrama, kontrak guru, termasuk pengadaan fasilitas kerja, yang kesemuanya itu untuk meningkatkan pembangunan bidang Pendidikan di Yahukimo.
“Isu yang disebarkan ini sangat jahat dan berbading terbalik dengan kondisi yang saat ini tengah dibangun oleh pemerintah,” tegasnya.
Selaku Kepala daerah, Didimus menginginkan semua elemen pendidikan di Yahukimo berjalan, dan itu telah masuk dalam program kegiatan pemerintah. “Kita droping guru di 18 kemacamatan dan diikuti dengan berbagai fasilitas agar pendidikan di distrik-distrik bisa berjalan bersama dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia, jadi sekolah harus jalan, daerah ini sudah aman, kemarin itu spontan terjadi,” kata Bupati
Untuk itu, Bupati berharap masyarakat di Papua, khususnya di Kabupaten Yahukimo untuk lebih cerdas memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini.
“Jadi jangan percaya kata facebook, twitter atau pesan-pesan bodong yang disebarkan di dalam groub-groub, mereka yang menyebarkan itu, sengaja menciptakan segala macam hoax, penipuan, pemalsuan, dan semua pembohongan. Jadi masyarakat jangan mengikuti akun-akun yang tidak dapat di pertanggung jawabkan,” tegas Bupati berharap masyarakat Yahukimo lebih cerdas dan tenang serta tidak mempercayai berita-berita tersebut. **