Wamena (KT) – Bupati Kabupaten Lanny Jaya periode terakhir Befa Yogibalom diminta jangan asal Klaim seperti Mahfud MD soal Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua khususnya di Wilayah La- Pago.
Salah satu Pemuda La-Pago, yang selama ini menolak DOB di Papua dan La-Pago, Akatif Hisage menilai, sebagai seorang pejabat dan juga Intelektual La-Pago, Befa Yogibalom harus memiliki kajian dan dasar yang mendalam terhadap klaim yang diucapkan, bukan sembarang klaim bahwa masyarakat menerima DOB di La-Pago.

“Apa yang Pak Befa Yigibalom klaim 90% Masyarakat La-Pago menerima DOB ini datanya dari mana? Apakah ada lembaga survei atau ada kajian akademis yang merekomendasikan DOB layak dimekarkan, jika hanya sekedar klaim, maka dipastikan bahwa yang minta DOB bukan rakyat tetapi elit-elit politik,” ungkap Akatif Hisage melalui Pers Release kepada media ini, Kamis (19/5/2022).
Menurut Akatif, klaim 90% yang menerima DOB harus dibuktikan Befa Yogibalom, karena benar atau tidaknya harus dilakukan melalui jejak pendapat di lapangan terbuka, jangan hanya berani mengklaim seperti Mahmud MD yang mengklaim 82% rakyat Papua menginginkan pemekaran.
“Jika dilakukan pemekaran, maka akan mengurangi angka kemiskinan, apakah dulu sebelum adanya pemekaran Provinsi Papua Barat yang angka kemiskinan tinggi di Papua Barat itu sudah turun? Nyatanya kan tidak justru sebaliknya dan data statistik Nasional menunjukkan bahwa Papua Barat adalah provinsi paling miskin di Indonesia,” ungkap Akatif.
Dirinya tidak percaya dan membantah bahwa Pemekaran dan DOB dapat mengurangi angka kemiskinan di Papua, karena menurut Akatif, dengan adanya DOB yang dipaksakan, malah menambah penderitaan masyarakat Papua khususnya di Lapago.
Sebaliknya, kata Akatif, dengan adanya DOB tentunya akan membuka lahan korupsi baru terutama oleh oknum pejabat Papua dan juga lahan Daerah Operasi Militer (DOM), dengan begitu penduduk asli akan termarjinalisasikan
Apalagi, data Statistik juga menunjukkan bahwa Papua adalah Sumber Daya Manusia (SDM) terendah di seluruh Indonesia dan masih sedikit, sehingga jika tetap dipaksakan, nantinya siapa yang akan dipekerjakan, selain itu SDM orang Papua bisa dikatakan paling rendah di seluruh Indonesia.
Menurut Akatif, kebanyak orang Papua yang ada di Pegunungan Tengah memiliki mata adalah bercocok tanam atau berkebun serta beternak Babi, sehingga jika terjadi pemekaran Provinsi yang dipaksakan oknum elit Politik Papua, maka akan ada lahan dan kesempatan bekerja bagi OAP akan hilang, selain itu lambat laun Orang Asli Papua pegunungan akan tersingkir dan mati secara perlahan (slow genosida).
Sehingga dirinya selaku Pemuda dan Yang ada di Lapago, menolak tegas penyataan 90 Persen Masyarakat Lapago terima DOB dan juga menolak DOB paksaan Jakarta
Akatif menegaskan, jika haus terhadap jabatan dan kekuasaan, Befa Yogibalom bisa bertanding di Provinsi Papua secara Gentelmen dan dengan jiwa besar.
Ditambahkan Akatif, Befa Yigibalom dengan sengaja memancing masa untuk kumpul dengan memasak wam dengan dalih untuk syukuran dalam 10 tahun kepemimpinan sebagai Bupati Lanny Jaya, namun agenda terselubung hanya untuk mengklaim dukungan DOB dari masyarakat.(NP)