YAHUKIMO (KT) – Pemerintah Kabupaten Yahukimo melalui Dinas Pertanian dan Perikanan mulai mengenjot percepatan tanam padi, menuju daerah sentra ketahanan pangan di wilayah pegunungan Papua dan timur Indonesia.
Dengan proyeksi lahan persawahan seluas 100 hektar di tahun 2022, Pemda Yahukimo kembali melakukan penanaman padi tahap awal dilahan yang lebih luas. Langkah ini dilakukan setelah tahun sebelumnya Pemda berhasil melakukan uji coba tanam dilahan ½ hektar dengan hasil 2,5 ton gabah kering.
Pada tahap awal ini ditandai dengan penanaman benih padi secara simbolis oleh Bupati Kabupaten Yahukimo, Didimus Yahuli bersama Wakil Ketua 1 dan II DPRD Yahukimo, Ketua GOW, Perwakilan Kapolres dan Kodim 1715/Yahukimo serta sejumlah unsur OPD.
“Hari ini sebagai tahap awal kita akan menanam 26 hektar dengan target penanaman 100 hektar dalam tahun 2022. Target ini akan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun hingga lahan persawahan ini akan semakin luas,” kata Bupati Yahukimo seusai melakukan penanaman tahap awal di areal persawahan milik Pemda di Kampung Muara, Sabtu (20/8/2022) pagi.
Kata Bupati, kebutuhan beras di Kabupaten Yahukimo terbilang sangat tinggi apalagi dengan jumlah masyarakat yang tersebar di 51 Distrik dan 517 kampung, belum lagi tambahan 3000 PNS dan belum termasuk K2. Sehingga, hasil dari garapan sawah milik pemerintah ini, dapat mencukupi kebutuhan pangan lokal khususnya di Yahukimo.
Ia mengibaratkan kebutuhan besar masyarakat Yahukimo, jika pembelian beras 10 kilo dengan harga 300 ribu itu hanya cukup untuk konsumsi satu minggu saja, namun jika Pemda bisa mengelola hasil persawahan sendiri dan dijual dengan harga yang lebih miring, maka secara otomatis akan mengurangi beban masyarakat dan pastinya akan berdampak pada tingkat perekonomian yang cenderung lebih stabil.
Serangkaian dengan rencana besar pemerintah ini, lanjut Didimus, pemerintah juga telah merencanakan pembangunan gudang lebih besar untuk menampung seluruh hasil panen, baik itu pengelolaan milik Pemda maupun milik masyarakat.
Disini kata Didimus, Pemerintah memberi peluang kepada masyarakat lokal yang juga petani di Kabupaten Yahukimo untuk membuka lahan seluas-luasnya untuk dikelola secara mandiri.
“Jadi gudang yang akan dibangun ini tidak hanya untuk menampung hasil dari lahan. milik pemda saja, kita memotivasi petani silahkan membuat lahan dan hasilnya akan kita beli. Semua hasil mau padi, gabah ataupun beras akan kita kumpul dalam satu gudang ini dan kita akan membuat satu merek dagang tersendiri khusus beras hasil dari Yahukimo,” jelas Bupati.
Terkait itu pula, sambung Didimus, pihaknya telah melakukan persentasi langsung dengan Dirjen BUMD di Jakarta untuk mendapatkan rekomendasi Perusahaan Daerah, yang nantinya akan mengelola hasil-hasil persawahan maupun pertanian lainnya dari Kabupaten Yahukimo .
“Jika rekomendasi itu sudah keluar maka sudah pasti pemasarannya lebih gampang, kita akan memiliki payung hukum untuk mengelola hasil-hasil daerah ini dengan baik dan profesional,” jelasnya.
Tentunya tujuan pemerintah sangat jelas untuk kemakmuran masyarakat, agar petani tidak akan kekurangan makanan, kebutuhan pasar terpenuhi dan PAD meningkat. ” Jika kita hidupkan perekonomian kita dengan baik dan PAD meningkat maka akan berdampak pada semua sektor. Kita bisa naikkan Insentiv pegawai, hak-hak DPRD juga akan ditingkatkan, bantuan hibah dan sosial juga meningkat sehingga pelayanan gereja akan berjalan baik pula,” jelasnya.
Soal dukungan dari KSP Moeldoko beberapa waktu lalu, lanjut Didimus, berupa
bibit unggul untuk lahan persawahan yang pastinya akan sangat membantu pemerintah Yahukimo. “Untuk bantuan varian bibit padi untuk lahan ini sudah disetujui untuk selanjutnya secara teknis kita akan kerjasama dengan staf dari KSP,” katanya.
Sebagaimana di ketahui, Program Prioritas Pemerintah Kabupaten Yahukimo dibawah komando Bupati Didimus dan Wakil Bupati Esau Miram melalui Program Yahukimo Mandiri mendapat dukungan penuh Pemerintah Pusat. Hal tersebut disampaikan langsung KSP Moeldoko saat pertemuan dengan Bupati Didimus Yahuli di Jakarta awal Agustus lalu.
Ditempat yang sama, Kadis Pertanian dan Perikanan, Bongga Sumule mengatakan pada penanaman kali ini, pihaknya mengambil varietas unggul dari Makassar ditambah sisa varietas dari Merauke hasil dari percontohan tahun sebelumnya.
Ia memprediksi hasil dari penanaman 26 hektar tahap awal tersebut akan dipanen pada Oktober mendatang dengan dengan taksiran hasil paling sedikit 50 ton dan paling banyak 120 ton.
Lebih lanjut Sumule berharap langkah awal dari tahapan penanaman padi pada lahan yang lebih luas tersebut, menjadi pemicu bagi Dinas Pertanian untuk lebih mengembangkan lahan persawahan, dengan tujuan akhir hasil panen tak hanya diperuntukkan untuk kesejahteraan para penggarap, namun juga menjadi sumber pendapatan asli daerah dan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Yahukimo
“Jika kita bisa swasembada beras, maka kedepan kita tidak perlu mendatangkan beras dari luar. Disini kita bisa produksi sendiri, mengolah hasil sendiri dan bahkan bisa memenuhi kebutuhan beras untuk kabupaten-kabupaten tetangga bahkan Papua secara keseluruhan,” jelasnya.
Ia menambahkan untuk penggarapan dan pengelolaan sawah milik Pemda ini melibatkan 23 kelompok tani yang 50 persen diantaranya adalah petani lokal asli Yahukimo.
Diakhir kegiatan penanaman padi, Bupati Yahukimo sekaligus menyerahkan bantuan dari Anggota Fraksi Nasdem DPRRI, Solemen Hamzah yang merupakan hasil dari aspirasi para petani berupa beberapa unit traktor penggarap sawah. **