MARI-YO Silaturahmi dan Minta Restu kepada Ketua LMA dan Para Ondoafi se-Port Numbay untuk Pilkada Papua 2024

MARI-YO Silaturahmi dan Minta Restu kepada Ketua LMA dan Para Ondoafi se-Port Numbay untuk Pilkada Papua 2024

JAYAPURA, (KT)– Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua nomor urut 2, Matius Fakhiri – Aryoko Rumaropen, yang dikenal dengan sebutan MARI-YO, melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Port Numbay, George Awi, di Tanah Hitam, Kota Jayapura, pada Sabtu (9/11/2024). Kedatangan pasangan ini disambut hangat oleh Ketua LMA dan para Ondoafi se-Port Numbay, yang menunjukkan ikatan kekeluargaan dalam suasana penuh keakraban.

Ketua LMA, George Awi, mengenang masa lalunya bersama keluarga Matius Fakhiri, yang ternyata sudah terjalin sejak lama. “Saya punya hubungan emosional dengan Pak Fakhiri. Saat muda, saya berada di pedalaman bersama keluarganya selama lima tahun, dari 1970 sampai 1975, di Kepi. Ibunya adalah sosok yang sangat tegas dan disiplin,” kata Awi.

George Awi menambahkan bahwa Fakhiri selalu menunjukkan sikap hormat dan rendah hati ketika bertemu masyarakat, mencerminkan nilai-nilai adat yang mendalam. “Adat mengajarkan kita untuk menerima siapa pun yang datang. Politik itu hakikatnya adalah untuk melayani, dan setiap orang punya hak untuk maju,” ujarnya.

Sebagai wujud dukungan, George Awi memberikan restu dan doa untuk pasangan MARI-YO yang maju dalam Pilkada Papua 2024. “Tidak ada batasan bagi orang Papua untuk terlibat dalam pemerintahan. Ini soal kebersamaan dan menjaga persatuan orang Papua, dari Sorong hingga Skouw,” tegasnya.

Sementara itu, Matius Fakhiri menyampaikan bahwa tujuan silaturahmi ini adalah untuk meminta restu dari para tokoh adat dan orang tua di Port Numbay. “Kehadiran kami di sini sebagai anak yang meminta restu dari orang tua. Saya ada di titik ini berkat dukungan banyak pihak, termasuk keluarga Pak George Awi,” ungkap Fakhiri.

Fakhiri juga menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan politik. Ia berharap bahwa ikatan antara para Ondoafi dan masyarakat Port Numbay tidak akan terganggu oleh perbedaan pilihan. “Kami semua adalah anak Papua, bagian dari keluarga besar. Harapan kami adalah membuka kesempatan bagi setiap anak Papua untuk berperan dalam membangun tanah ini,” ujarnya penuh harap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *