Wamena (KT) – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri II berlakukan Sistim Belajar bagi anak sekolah kelas 7, Kelas 8 dan Kelas 9.
Kepala Sekolah SMP Negeri II Wamena, Korneles Paragaye menjelaskan, SMP Negeri Dua tidak menerapkan proses belajar mengajar tatap muka, namun bagi semua siswa diharuskan mengikuti sistim belajar dari Rumah.
“Materi pelajar sudah ada di setiap guru mata pelajar dan jadwalnya juga, jadi anak-anak akan mendapatkan soal dari Ibu guru mata pelajaran,” kata Korneles, Senin (13/7/2020) saat menerima 240 lebih siswa-siswi kelas 7 yang diserahkan orang tua kepada pihak sekolah di halaman Sekolah SMP N II Wamena.

Untuk hari pertama sekolah, hampir seluruh orang tua dan siswa datang ke sekolah guna mendaftarkan diri, sekaligus memberikan nomor HP WA orang tua dan juga Nomor HP anak kepada Wali kelas.
Diakui, jika ada tugas dari sekolah, guru mata pelajaran dan juga Wali Kelas akan menghubungi setiap orang tua Siswa, selain itu ada beberapa tugas atau modul yang nantinya akan dibuat sekolah dan nantinya akan diambil orang tua di sekolah pada hari sabtu.
Bagi siswa kelas 8 dan 9, Kornelis mengakui akan masuk sekolah perdana secara bertahap, dimana kelas 8 akan masuk dan mendaftar pada hari selasa, dan untuk kelas 9 akan masuk dan mendaftar pada hari rabu.
Menurut Korneles, dengan keterbatasan sarana, alat dan juga jaringan Internet yang tidak mendukung, SMP Negeri II tetap saa menerapkan Proses Belajar mengajar dari Rumah, karena apa yang dilakukan oleh SMP Negeri II merupakan keharusan yang harus dilakukan.
“Soal jaringan kana da yang tangani, tapi kalau pemerintah anjurkan belajar dari rumah yah mau bagaimana lagi, kalau perbaiki jaringan itu boleh, tapi kita lakukan apa adanya yang penting anak-anak belajar,” kata Korneles.
Kata Korneles, Siswa SMP Negeri II Wamena khusus untuk kelas 7 sebanyak 260 Siswa yang dibagi dalam 6 ruang kelas, dari 260 kelas, 80 persen merupakan anak asli Papua.
Sementara itu, perwakilan orangtua wali Murid, Pdt, Jerry Wenda S.Pd menyambut baik upaya Sekolah dengan menerapkan proses belajar dari rumah, karena hal tersebut harus dilakukan ditengah mewabahnya Virus Covid-19.
Terkati jaringan Internet, Pdt, Jerry mengakui, hal tersebut adalah kendala bagi anak-anak sekolah, sehingga masalah jaringan Internet harus menjadi tanggungjawab pemerintah Jayawijaya.
Selaku orang tua hanya dapat berharap, pemerintah dan DPRD dapat melihat kebutuhan akan Jaringan Internet di Jayawijaya, karena soal jaringan Internet adalah kebutuhan bagi anak-anak sekolah.(NP)