Wamena (KT) – Merasa diabaikan oleh Bupati Kabupaten Tolikara, Usman G Wanimbo, Warga masyarakat Kabupaten Tolikara yang tergabung dalam Tim Peduli Covid-19 Kabupaten Tolikara akan melakukan pemalangan jalan Trans Wamena – Tolikara tepatnya di tapal Batas Kabupaten Tolikara.
Pemalangan yang dilakukan Warga masyarakat asal Kabupaten Tolikara dilatarbelakangi kurangnya perhatian Tim Covid-19 Kabupaten Tolikara di bawah kepemimpinan Bupati Usman Wanimbo untuk bisa melihat kesengsaraan masyarakat di tengah mewabahnya Virus Covid-19 di Seluruh Indonesia dan Papua khususnya Kabupaten Tolikara khususnya penyaluran bantuan covid-19 kepada masyarakat.

Sekretaris Tim Peduli Covid-19 Kabupaten Tolikara, Abini Kogoya, Sabtu (1/8/2020) di Wamena menyebutkan, sejak pemberlakuan pembatasan penerbangan pada Bulan Maret Tahun 2020, masyarakat yang ada di Kabupaten Tolikara tidak pernah menerima yang namanya bantuan Covid-19 dari Pemerintah Kabupaten Tolikara.
Bahkan sejak bulan Maret Tahun 2020, Bupati selaku Ketua Tim Covid-19 Kabupaten Tolikara tidak pernah berada di Kabupaten Tolikara.
Menurutnya, masyarakat Tolikara telah menyampaikan aspirasi kepada pemerintah dibeberapa tempat selama tiga bulan terkahir, diantaranya kediaman Kepala Dinas Sosial Tolikara, Kantor Kansilog Wamena dan juga Polres Jayawijaya, namun upaya itu tidak pernah diindahkan oleh Tim Covid-19 Kabupaten Tolikara dalam hal ini Bupati Usman Wanimbo.
Kata Abini, tidak adanya tanggapan dan jawaban dari Bupati Kabupaten Tolikara, masyarakat telah meminta dan menerima Surat Ijin untuk melakukan aksi pemalangan, sehingga masyarakat merencanakan akan melakukan pemalangan pada hari Senin (3/8/2020) bertempat di Wilayah Distrik Poga.
Abini mengakui, pemalangan akan dibuka masyarakat jika aspirasi yang disampaikan masyarakat terkait penyaluran bantuan beras dan bantuan Covid-19 Kabupaten Tolikara sudah ditanggapi dan dijawab oleh Bupati Kabupaten Tolikara.
“Masyarakat akan palang jalan Trans Wamena Tolikara Puncak Jaya, jadi Bupati harus tanggungjawab dan tanggapi permintaan masyarakat,” kata Abini.
Sementara itu, Yumeus Weya menegaskan akan memboikot semua kegiatan yang berhubungan dengan Pelaksanaan HUT Kemerdekaan RI jika Bupati Kabupaten Tolikara tidak menanggapi dan menjawab aspirasi dan tuntutan yang sudah disampaikan masyarakat.
Kata Yumeus, ditengah mewabahnya Covid-19, banya warga ASN dan masyarakat yang tidak bekerja, padahal untuk menghidupi kehidupan mereka sehari-hari, diperlukan makanan yang cukup.
Diakuinya, hanya Kabupaten Tolikara yang tidak peduli untuk menyalurkan bantuan Covid-19 kepada masyarakat, padahal Kabupaten lain sudah menyalurkannya.
Mewakili masyarakat, Yumeus meminta agar bantuan beras dan bantuan Covid-19 Kabupaten Tolikara segera disalurkan dan juga Pemerintah harus memperjelas Tim Covid – 19 Kabupaten Tolikara yang selama ini tidak bekerja, serta meminta agar Bapak Bupati Kabupaten Tolikara segera kembali ke Kabupaten untuk melayani masyarakat.(NP)