JAYAPURA (KT) – DPD Partai Golkar Provinsi Papua hingga Rabu (14/7/2021) masih belum menentukan sikap soal nama kandidat yang diusulkan kepada Koalisi Papua Bangkit Jilid II.
Golkar masih berharap, Gubernur Enembe dan koalisi memberi prioritas 1 dari dua nama yang kelak akan dihantar ke DPR Papua untuk dipilih sebagai Calon Wakil Gubernur pengganti Ketua DPD-nya (Alm Klemen Tinal,red) yang meninggal 21 Mei lalu.
“Ini harapan kami sebenarnya, pak Gubernur dan teman-teman koalisi mau menerima Partai Golkar kembali artinya nama yang nanti di usulkan Golkar menjadi salah satu calon yang akan dibawa ke DPR Papua,” kata Wakil Ketua Golkar Papua, Mac Richard Krey, Rabu (14/7/2021) malam.
Sejauh ini kata Max, Golkar sendiri masih menunggu keputusan DPP soal nama yang akan di usulkan dalam koalisi.
“Kita belum lakukan rapat pleno penentuan nama yang akan diusulkan, kami berharap dalam pekan ini kita sudah mendapatkan kandidat yang akan kita sampaikan kepada koalisi,” jelas Max.
Menyangkut keinginan Golkar sebagaimana yang dimaksudkan tersebut, lanjut Max memang belum secara langsung disampaikan kepada Gubernur maupun koalisi.
Sebab hingga saat ini, pembahasan dalam setiap rapat yang dibahas dalam koalisi masih terbatas pada usulan nama-nama dari masing-masing partai pendukung dalam koalisi Papua Bangkit Jilid II.
“Jadi memang sampai saat belum ada penentuan siapa dua calon ini, dan ini yang masih digodok. Namun kami tetap berharap jatah satu nama itu diberikan kepada Golkar,” jelas Max.
Bahkan saat ini Koalisi tengah melakukan koordinasi dengan biro hukum Pemprov Papua, Uncen termasuk pakar-pakar hukum agar mendapatkan bobot yang pas, dalam hal penentuan dua nama tersebut.
“Tujuannya juga agar kedepannya hasil keputusan koalisi ini tidak berbenturan dengan hukum,” jelasnya.
Terkait itu pula, Max Krey juga meluruskan kembali bahwa hingga saat ini DPD Golkar belum menggelar pleno untuk penentuan nama yang akan di usulkan, termasuk rekomendasi DPP soal nama yang akan diusulkan.
Sehingga jika ada kader ataupun pengurus Golkar yang menyebutkan nama kandidat, menurut Max itu merupakan tanggapan secara pribadi, sebab DPP belum secara resmi mengeluarkan nama untuk di rekomendasikan.
“Jadi itu hanya pernyatan pribadi saja, walaupun yang menyampaikan itu memiliki jabatan dalam struktur Golkar tapi rekomendasi Partai yang menjadi kuncinya,” katanya meluruskan. (TA)