KOBAKMA, (KT) – Dalam upaya menangani masalah stunting yang masih menjadi perhatian serius, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Mamberamo Tengah menggelar kegiatan mini lokakarya dan pendamping keluarga (TPK) tahun 2024 di tingkat distrik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan motivasi dalam penanganan masalah stunting di wilayah tersebut.

Asisten I Sekretariat Daerah, Lepiyus Yikwa, mewakili Penjabat Bupati, secara resmi membuka kegiatan ini. Turut hadir sebagai pemateri Eliano Carey Lorubu dari Satgas Stunting BKKBN Provinsi Papua dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana, Yosem Polona.
Yosem Polona menyatakan harapannya bahwa kegiatan ini akan menjadi motivasi bagi peserta, khususnya tim pendamping keluarga, untuk bersama-sama menangani masalah stunting. Baginya, masalah stunting bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.
“Tim pendamping keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam penanganan stunting. Mereka merupakan garda terdepan dalam menangani masalah ini, terutama di tingkat desa-desa,” ujar Yosem Polona. “Saya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman para pendamping keluarga dalam melaksanakan tugas mereka dengan baik.”
Eliano Carey Lorubui dari Tim Satgas Stunting BKKBN Provinsi Papua menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menurunkan angka stunting. Menurutnya, jika angka stunting di Kabupaten Mamberamo Tengah dapat ditekan, maka akan tercapai bonus demografi pada tahun 2045, sebagaimana yang dijanjikan oleh pemerintah pusat.
“Untuk mencapai hal ini, diperlukan kerja sama yang solid antarinstansi, termasuk Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana serta tim pendamping keluarga,” tandasnya.
Kegiatan mini lokakarya dan pendamping keluarga ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Mamberamo Tengah. Dengan kerja sama dan pemahaman yang baik, diharapkan masalah stunting dapat teratasi secara efektif demi kesejahteraan masyarakat.