Maximus Tipagau Nyatakan Rasa Duka Mendalam Atas Meninggalnya 7 Orang Akibat Longsor di Area Wini Kali Kabur

Maximus Tipagau

Timika (KT) – Tokoh muda berpengaruh dari Tanah Papua, Maximus Tipagau, mengungkapkan perasaan duka yang mendalam atas kehilangan tujuh nyawa dalam bencana longsor yang terjadi di Wini Kali Kabur, Timika, pada Minggu (15/7/2024).

“Dengan penuh kesedihan, kami mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya warga dalam bencana longsor. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan ketenangan. Semoga para korban mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya,” ujar Maximus Tipagau pada Selasa (17/7/2024) di Timika.

Kejadian ini tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan kerabat korban, tetapi juga meruntuhkan hati seluruh masyarakat Mimika. Maximus menambahkan, “Semoga mereka mendapatkan ketenangan abadi di sisi-Nya, dan semoga perjalanan pemulihan bagi yang masih berjuang dapat berjalan dengan lancar dan penuh harapan.”

Di tengah-tengah duka yang mendalam ini, Maximus Tipagau mengajak semua warga untuk bersatu sebagai satu komunitas dalam memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan, serta menjaga semangat gotong royong yang merupakan kekuatan utama masyarakat Timika.

Sebelumnya, Kepolisian telah mengonfirmasi bahwa bencana longsor tersebut merenggut tujuh nyawa. Kabid Humas Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom., menjelaskan bahwa kejadian tragis ini terjadi di area Wini Kali Kabur pada Minggu (15/7/2024) sekitar pukul 09.00 WIT, yang diduga dipicu oleh hujan deras sejak pagi hari.

“Peristiwa tersebut pertama kali dilaporkan oleh seorang saksi bahwa telah terjadi bencana tanah longsor di area Wini Kali Kabur,” ucap Kabid Humas pada hari kejadian.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa dari tujuh korban yang meninggal dunia, lima di antaranya adalah orang dewasa dan dua lainnya adalah anak-anak. Identitas korban sedang dalam proses identifikasi.

Kapolres Mimika, AKBP I Komang Budiarta, S.I.K., dalam imbauannya kepada masyarakat, mengingatkan untuk selalu waspada terhadap daerah-daerah rawan seperti banjir dan tanah longsor, serta untuk aktif memantau perkembangan cuaca dan memperhatikan peringatan dini.

“Meskipun musibah alam sulit diprediksi kapan terjadi, dengan kewaspadaan yang tinggi diharapkan dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Mari bersama-sama tingkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko bencana dan melindungi nyawa,” pungkasnya.

Kehadiran Maximus Tipagau dalam menyatakan rasa duka mendalam ini menggambarkan solidaritas dan empati yang kuat terhadap korban bencana serta komitmennya untuk mendukung upaya pemulihan dan keselamatan masyarakat di Timika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *