Tak Dapat Jatah Beras, Ratusan Anak-anak Panti Asuhan Demo Kantor Bupati

Ratusan Gabungan Anak Anak Panti Asuhan Yang Ada di Kabupaten Jayawijaya Saat Melakukan Aksi Demo Damai Depan Kantor Bupati Jayawijaya

Wamena-Kawat Timur, Ratusan Anak-Anak pantiasuhan yang ada di Kabupaten Jayawijaya menduduki kantor Bupati Kabupaten Jayawijaya.

Tujuan Kedatangan ratusan Anak-anak pantiasuhan yang datang ke Kantor Bupati Jayawijaya guna menyampaikan aspirasinya dan meminta pertanggungjawaban kepada pemerintah Jayawijaya atas hilangnya jatah beras yang selama ini harus diterima oleh seluruh pantiasuhan yang ada di Jayawijaya.

Rombongan aksi demo itu sendiri dimotori langsung oleh forum peduli pembangunan masyarakat kabupaten Jayawijaya dan dipimpin langsung oleh Yakobus Wuka selaku Pimpinan Pantiasuhan Isimo Distrik Muliama dan juga sebagai koordinator pantiasuhan Se- Kabupaten Jayawijaya.

Ratusan Gabungan Anak Anak Panti Asuhan Yang Ada di Kabupaten Jayawijaya Saat Melakukan Aksi Demo Damai Depan Kantor Bupati Jayawijaya

Rombongan anak-anak pantiasuhan yang datang ke kantor bupati hampir semua masih sekolah, bahkan ada juga beberapa anak-anak kecil usia Balita yang juga dibawa dalam aksi tersebut.

Dua jam lamanya rombongan anak-anak pantiasuhan menunggu di depan halaman kantor Bupati Jayawijaya, namun belum ada pejabat yang berani keluar untuk memberikan keterangan terhadap apa yang menjadi tuntutan anak-anak pantiasuhan itu.

Rombongan anak-anak pantiasuhan yg sudah dua jam menunggu di depan kantor Bupati Jayawijaya tetap setia menanti dengan membawa beberapa spanduk dan kertas aksi yang bertuliskan “Kenapa Tikus Selalu Makan Kita Pu Beras, Kami Anak-Anak Pantiasuhan Datang Minta Penjelasan Atas Dibiarkan Selama 6 Bulan Beras Raskin, Kami Anak-Anak Pantiasuhan Lapar, Bapak Dimana Kita Punya Bantuan Beras ??,”.

Setelah lama menunggu di depan halaman kantor Bupati Jayawijaya, rombongan itu di terima langsung oleh Sekda Kabupaten Jayawijaya, Yohanis Walilo, S.Sos.M.Si.

Koordinator aksi demo damai, Yakobus Wuka mengungkapkan, aksi demo ini di hadiri oleh 13 pantiasuhan yang ada di Kabupaten Jayawijaya dengan tujuan untuk mempertanyakan jatah beras milik pantiasuhan yang selama 6 bulan belum diterima.

Diri menjelaskan, jatah beras ini merupakan hak jatah asrama, namun selama 6 bulan belum diterima, sehingga dirinya meminta agar beras sebanyak 6 bulan atau total 39 Ton yang telah hilang agar dapat disalurkan kepada 13 pantiasuhan dalam waktu dekat ini.

Sementara itu, Sekda Jayawijaya, Yohanis Walilo mengkapkan pemerintah sudah membuat surat pada tanggal 15 Oktober namun baru dikirim kemarin, sehingga prosesnya masih menunggu.

Pemerintah terus menyerahkan beras bantuan pada tahun lalu, dan untuk tahun ini belum diserahkan karena nama raskin telah dirubah menjadi rastra begitu juga dengan pengurus beras, selain itu jatah yang diterima Jayawijaya sesuai dengan data yang dikirim, sehingga terjadi kekurangan kuota beras rastra.

Kata Sekda Walilo, khusus rastra masih diatur oleh kementerian, sehingga untuk bantuan kepada asrama tidak ada jatahnya, namun selama ini bantaun beras yang diberikan hanyalah kebijakan pemerintah untuk membantu pantiasuhan yang ada di Jayawijaya selain itu karena kuota Jayawijaya lebih.

Diungkapkan, untuk hal ini pemerintah juga sudah melaporkan kepada pihak kepolisian Polres Jayawijaya.

Dirinya menegaskan, untuk tahun ini jatah beras bagi pantiasuhan tidak ada, karena pemerintah Jayawijaya mengalami kekurangan kuota beras.

Setelah mendapat penjeasan dari Sekda, anak-anak Panti Asuhan itu kemudian membubarkan diri dan pulang. (NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *