Jayapura,Kawattimur – Marcellino Cirillius Imbang bin Saher, narapidana Lapas Abepura yang telah divonis 10 tahun penjara lantaran melakukan tindak pidana pencurian, ditemukan tewas gantung diri di sebuah kamar mandi yang berada dalam bengkel tempat pembinaan Lapas, pada Selasa 22 Januari 2019 sekira pukul 15.30 WIT.
Korban ditemukan pertama kali oleh napi lain bernama Daniel Dawir (21) yang hendak ke kamar mandi. Saksi mendapati pintu tertutup tanpa ada aktivitas apa pun di dalam. Curiga akan kondisi itu, saksi kemudian mengintip dari celah kecil pintu dan melihat korban tidak bernya dengan kondisi leher terlillit dengan tali. Saksi kemudian melaporkan temuan tersebut ke pos penjagaan Lapas.
Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav Urbinas melalui Kapolsek Abepura AKP Dionisius Helan ketika dikonfirmasi Kawattimur, Rabu pagi 23 Januari 2019, membenarkan kejadian ini. Ia mengatakan jika korban saat ini tengah berada di RS Bhayangkara dan telah dilakukan visum, sembari menunggu pihak keluarga korban.
“Sebelum gantung diri, Nur Hidayat saksi lainnya sempat bertegur sapa dengan korban yang saat itu masih duduk di depan kamar mandi. Korban meminta rokok kepadanya, hingga berujung bunuh diri,” terang Dionisius seraya menambahkan jika kasus ini tengah ditangani Unit Reskrim Polsek Abepura.
Korban pun berhasil dievakuasi setelah rekan napi lainnya membongkar pintu dengan menggunakan linggis. Para saksi menemukan korban dalam keadaan leher terlilit dengan tali. Lalu ditemukan ember yang diduga digunakan oleh korban untuk mengikatkan tali itu ke balok penyangga genteng kamar mandi.
Kepala Lapas Klas IIA Abepura, Kornelles Rumboirusi ketika dihubungi secara terpisah mengungkapkan, korban diduga nekad bunuh diri lantaran mengalami depresi. Korban dalam kesehariannya dikenal suka bercanda dan kondisi kesehatannya normal.
“Namun dugaan sementara korban stres akibat sering cekcok mulut dengan istrinya yang biasa membesuknya ke Lapas. Sementara korban divonis melanggar Pasal 365 tentang Pencurian, dan masa hukumannya berakhir pada 20 Januari 2028,” ungkapnya melalui jaringan selulernya, Rabu pagi.
Dikatakan, koran dievakuasi ke RS Bhayangkara sekitar pukul 17.30 WIT, Selasa kemarin. “Saat ini kami sedang menunggu konfirmasi degan pihak keluarga korban untuk pemakaman jenazah,” jelasnya.
Kalapas pun sangat menyayangkan aksi nekad itu terjadi begitu saja, diluar dari dugaan sesama rekan-rekan korban. Mengingat, korban selama ini dikenal supel dalam Lapas, rajin beribadah dan punya hubungan baik antar sesama warga binaan. (Ara)