Jayapura, Kawattimur – Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TNPB-OPM) mengeluarkan ultimatum, akan menembak warga non Papua yang masih tinggal di Kabupaten Nduga Papua, karena menganggap mereka adalah TNI yang menyamar. Menyikapi ultimatum tersebut, Kodam XVII Cenderawasih angkat bicara mealui Wakil Juru Bicaranya Letkol Dax Sianturi mengatakan, pihaknya meningkatkan kewaspadaan.
“Tanggapan Kodam XVII/Cenderawasih atas beredarnya ultimatum KKSB TPNPB OPM di media sosial dan sosial messenger, sejauh ini ancaman yang diklaim sebagai pernyataan KKSB, kami dapat dalam bentuk tulisan yang beredar di akun media sosial maupun jejaring sosial messenger. Kodam XVII/Cenderawasih telah berkoordinasi dengan Polda Papua untuk menyelidiki keberadaan akun TPNPB News sehingga dapat memastikan apakah ancaman tersebut nyata atau hanya bersifat propaganda untuk menimbulkan keresahan masyarakat,”ujar Dax melalui pesan singkatnya Senin 25 Febuari.
Lanjutnya, Kodam Cenderawasih lebih mengedepankan dan mendukung penegakan hukum oleh Polisi terhadap ultimatum tersebut.
“Kodam XVII/Cenderawasih mengedepankan aspek/tindakan penegakan hukum yg dilakukan oleh Polda Papua dalam mengungkap penyebaran berita itu. Tentunya Kodam siap mendukung setiap langkah Polri dlm operasi penegakan hukum terhadap KKSB,”tandasnya.
Meskipun kebenaran berita ultimatum tersebut masih dalam penyelidikan, namun Panglima Kodam XVII/Cenderawasih telah memerintahkan seluruh jajaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan. “Khusus bagi pos-pos TNI yang berada di daerah rawan telah melaksanakan peningkatan frekuensi patroli keamanan dalam rangka mencegah terjadinya aksi KKSB dan memberikan rasa aman kepada masyarakat di daerah tersebut,”tegasnya.
Sebelumnya
Panglima Komando Daerah Pertahanan (Kodap) III Ndugama Brigadir Jenderal Ekianus Kogeya pada hari ini tanggal 23 Februari 2019, secara resmi telah mengeluarkan Pernyataan Sikap yang merupakan peringatan terhadap semua pihak.
Adapun Pernyataan yang dimaksud adalah
1. Perang Gerilya terbuka yang kami TPNPB-OPM Kodap III Ndugama lakukan adalah hanya demi tuntut Kemerdekaan Bangsa Papua Barat untuk Penentuan Nasip sendiri;
2. Kami Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) tidak akan pernah untuk berhenti perang dan kami akan perang terus sampai pengakuan kemerdekaan bagi Bangsa Papua oleh PBB dan Indonesia;
3. Kami TPNPB sampaikan kepada Pemerintah Kolonial Indonesia bahwa tuntutan pengakuan kemerdekaan Papua akan kami tempu hanya melalui kontak senjata;
4. Kami TPNPB-OPM tidak minta pembangunan dan pengadaan bahan makanan oleh Pemerintah Indonesia bagi seluruh masyarakat yang berdomisi di 32 Distrik di Kabupaten Nduga, Papua, namun kami minta hanya satu yaitu Hak Politik Kemerdekaan Papua Barat;
5. Kami TPNPB tegaskan bahwa di seluruh wilayah Tanah adat Ndugama baik dari ujung sampai ujung yang Namanya manusia Rambut Lurus dan Warna kulit sawo matang adalah musuh utama TPNPB Kodap III Ndugama, karena banyak anggota Miiter dan Polisi Indoneia baik itu adalah pria maupun wanita yang selama ini menyamar sebagai ibu Guru, perawat suster dan Mantri dan juga tukang Bangunan bahkan sopir taxi kami akan tembak;
6. Kami harap Pos Militer dan Polisi Indonesia yang bertugas di Distrik Mbua segera hentikan operasi Militer di perkampungn masyarakat;
7. TPNPB-OPM Kodap III Ndugama Bridgen Ekianus Kogeya instruksikan bahwa dari sejaka Pernyataaan ini di keluarkan, semua warga sipil non Papua segera kosongkan dearah Kabupaten Nduga. Dan kalau tidak menindahkan Pernyataan ini dan masih ada di wilayah Tanah Adat Ndugama, maka kami tidak akan kompromi dan akan tembak. (Ba)