Wamena (KT) – Sesuai intruksi Presiden Republik Indonesia Ir, Joko Widodo, agar pekerjaan pembangunan Rumah Toko (Ruko) dampak kerusuhan 23 September lalu dapat dikerjakan oleh Pengusasa asli Papua telah terbukti.
Karena hampir 365 Pengusaha Asli Papua Jayawijaya yang ada di Kabupaten Jayawijaya mendapatkan pekerjaan pembangunan 403 Ruko yang terdampak kerusuhan 23 September 2019 lalu.
Ketua Gapensi Kabupaten Jayawijaya, Fredy Huby mengakui, sesuai dengan aturan, Pengusaha yang berhak mendapat pekerjaan Pembangunan Ruko adalah pengusaha yang berasal dan berada di Jayawijaya.
“Satu persyaratan pengusaha yang berdomisili di sekitar, sehingga kita ambil acuan kepada pengusaha yang terdaftar di Kabupaten Jayawijaya dan saat ini ada sebanyak 365 Pengusaha asli Papua Jayawijaya yang telah terdaftar,” kata Fredy Huby.
Selain dikerjakn oleh Pengusaha Asli Papua (OAP) Ketua Gapensi Jayawijaya juga meminta adanya keterlibatan pemilik Ruko, sehingga tidak terkesan kami pengusaha Papua bekerja sendiri.
Diakui Fredy, untuk kegiatan yang dilakukan, Fredy menjelaskan, bertepatan dengan HUT Kota Wamena Ke-63, kontraktor asli Papua yang ada di Jayawijaya yang telah dipercayakan oleh Bapak Presiden melakukan kegiatan pembersihan puing-puing di ruko.
“Kami juga akan mulai bekerja, karena kami sudah melakukannya hari ini dengan melakukan pembersihan puing-puing yang ada di Pasar Wouma,” kata Fredy.
Pada kegiatan pembersihan itu, Fredy mengakui dirinya bersama kontraktor asli Papua di dampingi oleh PPK dan Konsultan, sehingga dirinya tidak lupa meminta dukungan dari Pemerintah daerah dengan maksud agar semua pekerjaan 403 Ruko yang mulai dikerjakan dapa berjalan dengan baik.
Diakuinya, dalam pembagiannya, akan dibagi secara merata kepada pegusaha anak asli Papua, sehingga satu pengusaha asli Papua dapat megerjakan satu Ruko.
“Intinya, pekerjaan yang dikasih Bapak Presiden ialah bukan besar dan kecilnya uang, namun lebih kepada peran anak-anak asli Papua dalam mewujudkan pembangunan manusia asli Papua,” ungkap Ketua Gapensi Jayawijaya.
Untuk hal itu, dirinya mewakili teman-teman pegusaha Asli Papua menyampaikan terimakasih atas dukungan pemerintah Pusat, Provinsi.
Jelas Fredy, pekerjaan pembangunan Ruko akan dikerjakan di 3 Distrik yang terdampak kerusuhan 23 September lalu, dan untuk 403 Ruko yang dimaksud akan dikerjakan dalam tahun 2019.
Sementara itu, Eko Prio Prasetyo mengakui, pekerjaan fisiknya baru dapat dilakukan pada tahun 2020 mendatang, karena untuk saat ini hanya dilakukan pembersihan Pusing-Puing serta meruntuhkan bangunan yang strukturnya sudah tidak kuat.
Selain itu, pada bulan Desember Tahun 2019 ini, masyarakat di Jayawijaya akan merayakan Natal.
Untuk targetnya, pekerjaan akan rampung selesai dalam waktu satu hingga dua bulan kedepan.(NP)