JAYAPURA (KT) – Rangkaian Seremonial Peresmian Stadion Lukas Enembe serta beberapa kegiatan jelang PON 2020 akan di tutup dengan louncing hitung mundur 356 Hari Pelaksanaan PON XX di Provinsi Papua.
Menurut Ketua PB PON sekaligus Ketua Panitia Kegiatan, Yunus Wonda rangkaian kegiatan itu akan dilakukan secara virtual dan di siarkan langsung melalui Metro TV dan TVRI Papua.
“Jadi sebelumnya saya sampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Papua, agenda yang sebelumnya dapat disaksikan langsung di Stadion harus dibatalkan, ini terkait dengan pandemi Covid-19, tapi kita semua bisa menyaksikan secara virtual,” kata Yunus Wonda.
Adapun rangkain kegiatan tersebut, menurut Polisitis Demokrat ini, dimulai dengan peresmian sekaligus pergatian nama stadion Papua Bangkit menjadi Lukas Enembe, Peresmian dan Pergantian Nama Bandara Sentani menjadi Bandara Theys Hiyo Eluay.
Dikesempatan yang sama, kata Yunus, akan diluncurkan buku jumlah Orang Asli Papua (OAP), KONI Papua akan menyampaikan progres persiapan Atlet PON, Kesiapan Venue yang bersumber dari APBN dan APBD Papua dan acara puncaknya louncing hitung mundur 362 hari menurut perhelatan akbar PON XX Papua.
“Jadi semua kesiapan saat ini sedang dilakukan, dan sekali lagi saya sampaikan kami tidak bisa lakukan agenda yang melibatkan massa,” katanya
Lanjutnya, saat kegiatan peresmian Gubenur Papua bersama forkompinda pastinya akan hadir di Stadion mengikuti rangkaian kegiatan.
“Gubernur dan forkompinda sudah pasti hadir,” kata Yunus.
Selain itu, segala persiapan khususnya panitia yang terlibat, dipastikan telah mengikuti Rapid Tes sebagai salah satu syarat protocol kesehatan, termasuk para awak media.
“Intinya semua tetap ikut protocol kesehatan, kegiatan ini dilakukan terbuka secara virtual untuk masyarakat umum, sementara panitia yang terlibat dalam stadion wajib mematuhi protocol Covid “ jelasnya.
Terkait dengan anggaran peresmian stadion, menurut Yunus Wonda sifatnya tentatif. Hal itu dikarenakan adanya perubahan agenda yang sebelumnya melibatkan seluruh masyarakat Papua langsung di Stadion, namun selanjutnya beralih ke virtual dan live streaming.
“Jadi sampai hari ini kami belum mendapatkan kepastian berapa anggaran yang diberikan, tapi prinsipnya kami lakukan dengan anggaran yang ada, dan ini juga terjadi perubahan dan di sesuaikan dengan situasi dan kondisi,” kata Yunus Wonda.
Sekedar diketahui rangkaian kegiatan persemian stadion sebelumnya di jadwalkan pada 20 Oktober dengan melibatkan seluruh masyarakat Papua. Hanya saja, kegiatan tersebut diundur tiga hari setelah Pihak Polda Papua merekomendasikan kegiatan tersebut untuk tidak dilakukan secara terbuka, dan panitia mengagendakan kegiatan pada 23 Oktober secara virtual dan ditayangkan live streaming lewat TVRI dan Metro TV. (TA)