JAYAPURA (KT) – Bawaslu Papua tengah melakukan penelurusan terhadap dugaan money politik di Pilkada Kabupaten Mamberamo Raya.
Diduga kuat, laporan adanya politik uang ini melibatkan unsur penyelenffa ditingkat distrik dengan salah satu pasangan calon peserta Pilkada di kabupaten setempat.
“Untuk Mamberamo Raya sendiri Bawaslu sedang menangani dugaan money politic..kemarin sudah pembahasan melibatkan oknum penyelenggara di tingkat distrik dan tim sukses dan warga masyarakat,” kata Anggota Bawaslu Papua, Ronald Manoach kepada wartawan, Sabtu (05/11/2020).
Hanya saja, Ronald enggan menjelaskan secara detail laporan dugaan money politik tersebut, lantaran masih dalam tahapan pembahasan dan pemeriksaan.
Menurut Ronald, Pilkada Mamberamo Raya jadi perhatian khusus Bawaslu, apalagi riwayat PSU pada pilkada periode sebelumnya.
“Kalau kita flashback kan seperti Mamberamo Raya ini kan ada riwayat PSU, bukan hanya PSU dan ulang ulang sehingga daerah daerah ini memang penting untuk kita lakukan pemgawasan dan pencegahan secara maksimal,” kata Ronald singkat.
Ditanya tentang tingkat kerawanan keamanan Pilkada, menurut Ronald masih terdapat di Kabupaten Boven Digoel, selanjutnya Yahukimo, Pegunungan Bintang, dan Nabire.
“Kalau di Boven Digoel sekarang dari Polda sudah memback up disana baik pejabatnya maupun personilnya dan kemudian beberapa daerah informasinya Polda juga akan memback up keamanan bersama dengan TNI termasuk Mamberamo Raya juga itu rawan distribusi logistik dan rawan keamanan,” jelasnya.
Kata Ronald, Kabupaten Asmat juga menjadi perhatian, dimana saat ini Bawaslu terus melakukan komunikasi dan berkoordinasi dengan Polda Papua.
“Jadi untuk langkah pengamanan ini kita terus koordinasi dan pihak keamanan telah mengirimkam tim untuk menjaga stabilitas keamanan di kabupaten kabupaten tersebut,” katanya.
Selain itu, menurut Bawaslu, potensi kerawanan juga terdapat di Kabupaten Keerom dan Waropen.
“Dua kabupaten ini kelihatannya aman aman saja, tapi kita tetap mengantisipasi,” jelasnya.
Sementara, terkait dengan tingkat kerawanan saat pendistribusian logistik, Ronald menyebut ada 7 kabupaten yang sangat rawan, terutama di Kabupaten Yakimo.
“Kalau rawan distribusi logistik itu Yahukimo terus Pegunungan Bintang kemudian Boven Digoel, Asmat,” katanya.
(TA)