JAYAPURA (KT) – Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPIIJ memberikan penghargaan kepada Bawaslu Provinsi Papua, lantaran dinilai berprestasi dalam hal pengawasan sistem demokrasi di Tanah Papua.
“Jadi penghargaan ini sebagai bentuk prestasi Bawaslu, tidak sekedar dalam bentuk materi, tapi membuka diri dan melibatkan GPII untuk bersama-sama melakukan pengawasan Demokrasi di Tanah Papua, terkhususnya saat moment Pilkada saat ini,” kata Ketua GPII Papua, Sudin Rettop kepada wartawan, Sabtu (05/11/2020).
Menurutnya, ada beberapa kegiatan Bawaslu yang melibatkan GPII sebagai organisasi kepemudaan. Dimana Bawaslu sebagai salah satu lembaga penyelenggara Pemilu memberikan edukasi dan pemahaman tentang pendidikan demokrasi yang baik dan benar.
“Kami memandang ini sebagai prestasi dan patut di hargai,” katanya.
Kedepannya, kata Sudin, GPII berharap dapat dilibatkan dalam program Bawaslu dalam rangka Pemilu demokratis sesuai harapan rakyat.
Terkait dengan keterlibatan GPII di moment Pilkada 2020, menurut Sudin, saat ini pihaknya terlibat secara mandiri.
“Kami baru sebatas melibatkan diri secara mandiri, ya mungkin untuk Pilkada 2020 ini, kami fokus di Kabupaten Keerom, dan untuk formalnya nanti akan kita jajaki dengan Bawaslu,” kata Sudin.
Ronal Manoach mewakili Bawaslu Papua memberikan apresiasi terhadap penghargaan yang diberikan GPII. Ia menyebut, peran Pemuda seperti organisasi independen sangat penting untuk menjaga kualitas demokrasi khususnya di Tanah Papua.
“Jadi penghargaan ini menjadi semangat partisipatif yang dimulai saat kegiatan kader parsitif yang digelar Bawaslu beberapa waktu lalu,” kata Ronald
Adapun kata Ronald, Bawaslu menggandeng para organisasi kepemudaan di Papua untuk memberikan edukasi dalam mempersiapkan kualitas demokrasi yang baik di Tanah Papua.
“Jadi untuk kualitas demokrasi ini harus dipersiapkan sejak dini dan dimulai dari person per person, khususnya organisasi kepemudaan agar mereka lebih dewasa dalam berdemokrasi,” katanya. (TA)