Tekan Harga, Ini Rute Penerbangan Subsidi Angkutan Udara Perintis di Kabupaten Yahukimo

Tekan Harga, Ini Rute Penerbangan Subsidi Angkutan Udara Perintis di Kabupaten Yahukimo

YAHUKIMO (KT) – Pemerintah Daerah kabupaten Yahukimo bersama perwakilan otoritas Bandara Nap Goliat Dekai membuka layanan perdana subsidi penerbangan angkutan udara perintis di Kabupaten Yahukimo.

Penerbangan subsidi perdana ini mengambil rute Bandara Pasikni yang berlokasi di Wilayah Anggruk tepatnya di Distrik Pronggoli.

“Jadi hari ini kita membuka penerbangan subsidi penumpang pertama, kita mengambil rute Lapter Pasikni dengan menggunakan pesawat Pilatus dengan waktu 30 menit penerbangan dari Bandara Nap Goliat Dekai,” kata Kadis Perhubungan Kabupaten Yahukimo, Darius Kobak, Sabtu pagi.

Pemerintah Daerah kabupaten Yahukimo bersama perwakilan otoritas Bandara Nap Goliat Dekai membuka layanan perdana subsidi penerbangan angkutan udara perintis di Kabupaten Yahukimo.

Ia menjelaskan secara operasional penerbangan subsidi untuk angkutan udara di Kabupaten Yahukimo telah berjalan sejak awal Januari, dimana Pemda Yahukimo mendapat 46 rute penerbangan dengan total anggaran subsidi sebesar Rp41 Miliar.

“Kita bersyukur karena tahun ini ada peningkatan rute dari 33 rute tahun 2021 menjadi 46 rute ditahun 2022, kita bersyukur atas dukungan pemerintah pusat, artinya kita berharap di tahun selanjutnya subsidi penerbangan ini akan mengakomodir 131 lapangan terbang yang tersebar di 51 Distrik di Kabupaten Yahukimo,” jelasnya.

Adapun rute penerbangan subsidi tersebut dibagi dalam tiga kategori masing-masing 14 rute penerbangan menggunakan pesawat pilatus, 22 rute menggunakan pesawat karavan, ditambah 10 rute penerbangan untuk pesawat kargo.

“Semua rute penerbangan ini akan melakukan pelayanan di 30 an Distrik yang ada di Yahukimo,” jelasnya.

Kadis Perhubungan menambahkan subsidi penerbangan sangat membantu masyarakat di Kabupaten Yahukimo, apalagi pesawat merupakan moda transportasi utama masyarakat Yahukimo untuk menghubungkan satu distrik ke distrik lainnya.

Selain itu, dengan adanya subsidi tersebut, masyarakat yang sebelumnya menggunakan pesawat dengan sistem carter dapat diringankan dengan harga tiket yang lebih jauh lebih rendah, serta biaya pengiriman logistik yang sangat murah.

“Kalau dulu untuk penerbangan ke distrik membutuhkan biaya Rp18-25 juta sekali terbang, sekarang masyarakat dapat membeli tiket dengan harga Rp250-500 ribu per penumpang. Demikian juga untuk pengiriman logistik juga lebih murah,” katanya. **

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *