Puluhan Warga Arso Senang GMI Jakpus Adakan Pengobatan Gratis Di Kabupaten Keerom

Puluhan Warga Arso Senang GMI Jakpus Adakan Pengobatan Gratis Di Kabupaten Keerom

JAYAPURA (KT) – Puluhan warga Arso, Kabupaten Keerom memeriksakan dirinya ke pos Pekabaran Injil (PI) Hilkia, Gereja Methodist Indonesia di Arso 3, Kabupaten Keerom, Papua, Senin (31/10/2022). Mereka mengaku senang Gereja Methodist mengadakan pengobatan gratis bagi masyarakat.

Salah seorang warga Arso, Suyitno (53) menilai pengobatan gratis yang diadakan Gereja Methodist Indonesia di Arso sangat bagus. Senin siang, ia terlihat turut mengantri bersama puluhan warga lainnya di dalam gedung Gereja yang dijadikan posko pengobatan gratis.

Ia menuturkan, ia baru mendengar adanya pengobatan gratis pada pagi hari karena diminta kerja oleh bapak Nanang untuk merapikan Gereja. “Jadi saya karyawannya, kemudian saya mendengar ada bhakti sosial pengobatan gratis. Tadi saya langsung ikut saja, jadi saya kotor-kotor begini,” ujarnya.

GMI Jakpus Adakan Pengobatan Gratis Di Kabupaten Keerom

Ia turut diperiksa oleh tim dokter yang merupakan tim Misi dari Gereja Methodist Indonesia Jakarta Pusat yang datang sebanyak 5 orang. Terlihat, Suyitno yang baru selesai kerja itu masuk gedung lalu turut serta antri bersama pasien lainnya.

“Saya keluhannya mengalami lemah lemah begitu, jadi tidak ada tenaga. Kata dokter, setelah saya dicek ada penyakit gula darah tinggi, juga asam urat dan kolesterol masih tinggi,” kata bapak tiga anak ini.

Menurutnya, adanya pengobatan gratis ini sangat bagus karena yang namanya bhakti sosial itu membantu masyarakat dan warga sekitar Gereja. Dimana, pengobatan gratis ini membantu orang-orang yang ingin sehat. Oleh karena itu, ia berharap Gereja Methodist Indonesia dapat lebih berkembang lagi di Papua.

“Mudah-mudahan dengan adanya bhakti sosial itu berniat yang positif saja. Kalau positif, mudah-mudahan hati yang niatnya baik akan mendapatkan sesuatu yang baik juga,” ucap Suyitno.

Sedangkan warga Arso lainnya, Yunifes Enumbe (49) mengucapkan terima kasih kepada para pelayan Tuhan Gereja Methodist Indonesia pos PI yang mendatangkan dokter sehingga masyarakat dapat memeriksakan kesehatannya dan menerima obat sesuai penyakit yang dideritanya.

Warga Arso 3 yang memiliki keluhan sakit pada punggung belakang ini mengaku sangat senang setelah diperiksa dokter dan diberikan obat. Ia berharap dengan diberikan obat penyakitnya sembuh dan dapat beraktivitas tanpa ada gangguan sakit lagi.

Ia mengaku luar biasa senang, puji Tuhan bisa sehat. Dia ingin dapat bekerja dalam pekerjaan Tuhan dan bisa ibadah. Kalau ia sehat, ujarnya, ia dapat berkomunikasi dengan baik dengan keluarga di dalam rumah dan dalam Gereja juga dalam ibadah.

“Karena kami sehat, kami dari jemaat-jemaat yang ada disini kami bersyukur ada tim dari Jakarta untuk pelayanan kesehatan melalui Gereja Methodist bisa periksa darah dan bisa kasih obat. Saya punya Gereja di Gereja GIDI tapi kami hidup dalam lokasi ini kami bersatu tidak memilih Gereja ini Gereja ini bersatu untuk melayani Tuhan,” kata bapak yang telah dikaruniai 2 orang anak ini.

Lain lagi dengan Yani Minggire (45), warga Arso 3 lainnya yang sangat senang karena hasil pemeriksaan dokter bagus. Baik gula darah, asam urat maupun kolesterolnya normal. Oleh karena itu, ia mengaku gembira dengan hasil pemeriksaan dokter.

Ibu dari 8 anak ini mengatakan, hasil pemeriksaan yang bagus ini merupakan sebuah berita bagus baginya. Pasalnya, setelah meninggalnya suaminya, kini ia harus berkebun sendiri dan menanam tanaman sendiri. Terlebih, anak-anaknya yang telah besar sudah tak tinggal lagi di rumanya, hanya anak bungsu yang masih tinggal bersamanya.

“Iyo, iyo bagus Gereja bikin lagi pengobatan gratis. Tuhan jaga bagus supaya tidak sakit lagi. Tanam sendiri, bikin kebun sendiri baru anak-anak sekolah biaya. Terima kasih banyak, Tuhan berkati,” kata ibu yang bermukim di jalan Kepiting, Arso 3 ini.

Menurut dr. Martin Rumendey, kegiatan pengobatan gratis ini bagian dari komisi Misi dari Kemajelisan Gereja Methodist Indonesia (GMI) Jakarta Pusat. Ini merupakan program yang memang sudah direncanakan untuk mengunjungi pos PI yang ada di Papua yaitu di Hilkia, Arso ini dan pos PI Sang Yetu di perumahan Jaya Asri, Kota Jayapura.

“Jadi kegiatannya sendiri, ada kegiatan ibadah dan baptisan anak. Kemudian juga ada kegiatan sosial pengobatan untuk jemaat dan masyarakat. Juga di Sang Yetu itu selain ibadah dan sosial ada juga pembinaan oleh bapak Pendeta,” kata dr. Martin yang ditemui Kawattimur.id usai kegiatan pengobatan gratis, Senin malam.

Ketua Komisi PI dan Misi GMI Jakarta Pusat, dr. Esther menambahkan, pengobatan gratis ini dilakukan dua kali, yang pertama di pos PI Sang Yetu dan yang kedua di Arso. Sebanyak 27 warga diperiksa kesehatannya di pos PI Sang Yetu, sedangkan di pos PI Hilkia sebanyak 26 warga diperiksa kesehatannya.

“Jadi penyakitnya itu rata-rata Sang Yetu itu Hipertensi, kalau anak anak (mayoritas) itu ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Kalau yang disini yang paling banyak itu Asam Urat, jadi barangkali karena pola makan juga. Yang kedua kolesterol, itu saja,” ujarnya.

Pimpinan Jemaat GMI Jakarta Pusat, Pendeta Sumardi mengatakan, kehadiran Gereja dalam bentuk pelayanan kesehatan, pembinaan dan kunjungan ke jemaat ini sekalipun kecil namun diharapkan dapat menjadi berkat bagi masyarakat, terutama untuk penduduk asli Papua.

“Itu kerinduan kita dan ini salah satu tindakan kecil yang kami lakukan dari tim dari Jakarta untuk memulai bhakti sosial. Kedepannya kita ingin kegiatan seperti ini bisa membantu masyarakat sekitar sini dan berkesinambungan,” tutur Pendeta Sumardi. (rico)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *