JAYAPURA (KT) – Tokoh Agama di Papua turut dilibatkan Kementrian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk mendukung program kementrian terkait. Hal itu di wujudkan dalam pertemuan antara Kementrian PPPA dengan tokoh adat dan agama di Provinsi Papua, dalam rangka merencanakan hal-hal apa saja yang akan dilakukan ke depannya dalam konsep tiga tungku.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengatakan dukungan Tokoh Agama ini sangat penting untuk berperan aktif mendukung program kementerian yang dipimpinnya tersebut.
“Kita harap dengan pertemuan ini, tentu dapat menciptakan sinergi antara tiga tungku, pemerintah, adat dan agama khususnya dalam mendukung program pemberdayaan perempuan serta anak di Papua,” katanya.
Ia juga mengatakan, sejauh ini dalam hal pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pihaknya belum melibatkan semua tungku sehingga pertemuan kali ini diharapkan dapat menciptakan kesepakatan bersama ke depannya.
Dimana untuk selanjutnya, kata Yohana, dari hasil pertemuan itulah akan ditentukan mekanisme seperti apa yang akan digunakan ke depannya untuk mendukung program-program Kementerian PPPA.
“Dari pertemuan ini, kami juga berharap ada konsep atau bentuk khusus pembangunan Tanah Papua melalui pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” jelasnya.
Sebab dengan karakteristik di Papua, dimana adat masih berada pada urutan atas, tidak hanya itu masih banyak kasus kekerasan pada perempuan dan anak diselesaikan secara kekeluargaan. Padahal penyelesaian secara kekeluargaan ini sebenarnya sangat bertentangan dengan hukum dan aturan yang berlaku.
“Nah, ini juga menjadi salah satu hal untuk kami dari Kementerian PPPA untuk memaparkan undang-undangnya agar masyarakat dapat lebih memahaminya, di mana melalui tokoh adat dan agama ini diharapkan dapat mensosialisasikan,” jelasnya. (TA)