JAYAPURA (KT) – Kepala Suku Jayawijaya, Agus Huby menyebut pernyataan Ketua MRP yang meminta pasukan TNI di tarik dari Kabupaten Nduga adalah pernyataan keliru. Ia bahkan menganggap pernyataan tersebut salah besar
“Pemberitaan yang menyebutkan bahwa TNI harus ditarik dari Nduga itu salah besar dan sangat keliru,” kata Agus Huby, Kamis (25/7/2019).
Agus menilai, permintaan penarikan pasukan yang saat ini tengah membantu pemerintah dan melakukan pengamanan di Kabupaten Nduga bukanlah solusi. Justru sebaliknya, kata Agus
keberadaan TNI/Polri di Nduga untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dari segala bentuk ancaman dan kejahatan.
“Mereka (aparat keamanan) disana hadir untuk melindungi masyarakat, bukan untuk menyakiti atau melakukan kekerasan serta menakuti masyarakat,” katanya.
Terkait persoalan yang belakang sering terjadi di Kabupaten Nduga, diharapkan ada solusi dari semua pihak. Pemerintah Provinsi, DPR, MPR dan TNI Polri serta Bupati Nduga duduk bersama, berembuk membahas permasalahan tersebut agar bisa mendapatkan satu kesepatan bersama.
“bukannya saling bersikukuh, saya harap ini menjadi perhatian semua, banyak orang yang sudah menjadi korban akibat ulah sudara kita yang berlainan ideologi,” harapnya.
Sementara terkait dengan pengungsi, Lanjut Agus sebagai telah berada di Wamena Jayawijaya.
“Orang Nduga itu juga Orang Jayawijaya juga, sebelum pemekaran mereka dari sini ke sana dan kini kembali lagi. Kalau soalnya isu ratusan pengungsi meninggal itu tidak benar dan saya tidak dengar kabar dari saudara-saudara yang ada di sana,” tandasnya. (TA)