Wamena (KT) – Yayasan Humi Inane dalam kunjungan kerja kemanusiaan, Rabu (1/12/2021), di beberapa tempat yang ada di Wilayah Kabupaten Jayawijaya, menemukan adanya pasien anak kecil yang berstatus Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).
Kunjungan kerja Yayasan Humi Inane yang dikemas dalam satu kegiatan Kunjungan Rumah (Home Visiting), bekerjasama dengan KPA Kabupaten Jayawijaya.
Ketua Yayasan Humi Inane (Suara Perempuan Jayawijaya), Margaretha Wetipo menjelaskan, dalam rangka Kegiatan Hari AIDS Se-Dunia, Yayasan Humi Inane melakukan kegiatan kunjungan Rumah (Home Visiting) di beberapa tempat keberadaan ODHA yang ada di Wilayah Kabupaten Jayawijaya.
Kegiatan yang dilakukan Yayasan Humi Inane itu, sudah dilakukan sejak Bulan Maret 2021, dengan melakukan Sosialisasi dan diskusi bersama kalangan masyarakat.
Dalam kegiatan kunjungan Rumah (Home Visiting) itu, Yayasan Humi Inane menemukan adanya pasien ODHA yang rata-rata anak kecil, sehingga hal ini harus mejadi perhatian serius dari Pemerintah Jayawijaya dalam hal ini KPA Jayawijaya.
Margaretha menyebutkan, Yayasan Humi Inane memiliki 13 ODHA yang selalu di damping, dan dari hasil kunjungan di lapangan, Yayasan Humi Inane menemukan kurangnya Nutrisi pada ODHA yang ada di Jayawijaya.
Dalam kunjungan itu, Humi Inane menyempatkan diri untuk duduk dan berdiskusi bersama ODHA, sekalian membagikan tambahan Nutrisi berupa, Gula, Susu, Beras, Kacang Hijau, serta memberikan biaya pemulihan Ekonomi bagi setiap ODHA yang dikunjungi.
Harapan dari ODHA yang dikunjungi pada tanggal 1 Desember 2021 ialah, mereka berharap agar setiap ODHA yang ada di Jayawijaya harus di perhatikan, terutama untuk tambahan Nutrisi bagi setiap ODHA.
“Kesadaran orang Baliem yang ODHA ini sudah ada, karena mereka setiap hari itu sadar dengan Minum Obat, dan ODHA berharap, mereka bisa terlibat dalam lembaga seperti kami,” kata Margaretha.
Walapun dalam tahapan kegiatannya, masih dibenturkan dengan melonjaknya Pasien Covid-19 di Kabupaten Jayawijaya, namun hal kunjungan itu harus tetap dilakukan melalui Relawan yang ada di tingkat Distrik, sehingga Sosialisasi tetap berjalan.
“Bulan Desember pada tanggal 1 ini kami Fokus untuk lakukan Kunjungan ke ODHA dari rumah ke rumah,” kata Margaretha.
Sehingga, Margaretha berharap kepada setipa lembaga dan Yayasan yang ada di Kabupaten Jayawijaya perlu untuk terus turun ke lapangan dan memberikan perhatian serta juga melakukan kegiatan sosialisasi kepada ODHA.
Selain itu, setiap Yayasan dan Lembaga dapat melibatkan langsung ODHA yang sudah pandai dalam setiap kegiatan Sosialisasi, sehingga ODHA yang sudah pandai dapat menjadi corong informasi bagi mereka ODHA yang belum Paham.
Pada Moment 1 Desember 2021 yang merupakan hari Aids Se-Dunia, Margaretha Wetipo berharap kepada Pemerintah Jayawijaya untuk dapat memberikan perhatian dan pemberian dana Hibah kepada setiap Yayasan dan Lembaga yang menangani masalah AIDS di Kabupaten Jayawijaya.
“Kami sekarang tidak bicara Politik dan siapa lawan siapa, tetapi kita disini bicara penyelamatan manusia Jayawijaya dari Bahayanya AIDS, apalagi banyak yang membutuhkan,” kata Margarteha.
Karena dalam kunjungan ke kediaman ODHA, setiap ODHA menyampaikan agar rumah hunian yang merak tempati dapat diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, sehingga kehidupan dan kesehatan ODHA tetap terjaga dengan baik.
Sehingga, sangat diharapkan adanya kolaborasi dari Dinas Sosial dan Dinas Perumahan, untuk menyediaakan rumah hunian yang layak bagi setiap ODHA yang membutuhkan rumah tinggal.
Kepada KPA Jayawijaya, Ketua Yayasan Humi Inane berharap, KPA Jayawijaya harus bijaksana dalam menempatkan orang-orang yang ingin bekerja dengan hati di dalam Organisasi KPA, sehingga penyelamatan Manusia dapat terwujud.
Karena kita saat ini, jangan mencari kekayaan semata, karena pada waktunya kekayaan akan datang sendiri jika kita benar-benar melayani umat Tuhan yang membutuhkan pertolongan.
Yayasan Humi Inane berharap kepada Ketua KPA Provinsi yang baru, untuk bisa menjalin kerjasama yang baik dengan Yayasan dan Lembaga yang ada di Tingkat Kabupaten Jayawijaya.
Sehiingga program dan layanan kesehatan penyelamatan Manusia dari ODHA dapat terwujud an menekan jumlah tambahan kasus di seluruh Wilayah Papua, khususnya di Kabupaten Jayawjaya.(NP)