Jayapura Kota, (KT)— Maraknya informasi dan narasi di media sosial (Medsos) mengenai kasus begal belakangan ini telah menarik perhatian serius dari Kepolisian. Polresta Jayapura Kota menegaskan bahwa tidak semua informasi yang beredar di platform digital adalah fakta, dan mengimbau masyarakat agar tidak mudah panik.
Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol. Fredrickus W. A. Maclarimboen, S.I.K., M.H., CPHR, menyampaikan klarifikasi ini di Abepura pada Selasa (30/9) pagi.
Salah satu contoh hoaks yang sempat viral adalah foto kecelakaan tunggal di jalan alternatif dekat Kolam Buaya Entrop pada Minggu (28/9) sore, yang kemudian dinarasikan sebagai korban begal. Narasi palsu ini menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.
Fakta Kasus Curas dan Upaya Peningkatan Patroli
Terkait tindak pidana pencurian dengan kekerasan (Curas), Kapolresta mengungkapkan bahwa sepanjang bulan ini tercatat 16 Laporan Polisi (LP).
“Dari 16 kejadian Curas yang terjadi, hanya ada dua kasus yang menggunakan kekerasan fisik, yakni penganiayaan dan pengrusakan kaca mobil. Selebihnya, modusnya adalah merampas atau menarik barang berharga milik korban,” jelas Kombes Pol Frederickus.
Satu kasus telah berhasil diungkap, sementara sisanya masih dalam proses penyelidikan intensif oleh tim opsnal.
Untuk menekan angka Curas, Polresta bersama jajarannya telah mengintensifkan patroli siang dan malam. Kapolresta menyebutkan adanya Patroli Estafet yang melibatkan penyerahan buku mutasi antar-Polsek hingga Polresta, berlangsung dari malam hingga pagi hari. Pelaksanaan patroli estafet ini akan dievaluasi berdasarkan jam kejadian tindak pidana Curas yang terjadi.
Klarifikasi Isu Penemuan Mayat dan Imbauan untuk Admin Medsos
Selain isu begal, Kapolresta juga membantah informasi yang sempat viral mengenai penemuan mayat di sekitar Buper Waena.
“Terkait informasi penemuan mayat di Buper Waena, saya tegaskan bahwa itu tidak benar. Tidak ada ditemukan jasad atau mayat seperti yang diberitakan di media sosial,” tegasnya.
Menyikapi maraknya penyebaran informasi palsu (flyer atau narasi yang tidak sesuai fakta), Kapolresta Jayapura Kota menghimbau para admin grup media sosial untuk lebih bijak.
“Kami menghimbau kepada para admin grup di media sosial kiranya dapat memproteksi dan memiliki SOP untuk sebuah informasi, dengan meyakinkan kebenaran, kapan, dan di mana kejadian info tersebut sesuai dengan fakta yang ada,” tutup Kombes Pol Frederickus, menekankan pentingnya verifikasi fakta sebelum membagikan informasi.