Wamena Kawat Timur, – Selama 8 hari mengungsi kehutan untuk menyelamatkan diri, akhirnya pada tanggal Kamis (13/12/2018) Tim evakuasi yang dipimpin langsung oleh Danrem 172/ PWY Kolonel. Inf. Yonathan Binsar Sianipar telah berhasil mengevakuasi 7 orang karyawan pekerja bangunan PT Joy Karya dan berhasil selamat dievakuasi menuju Kabupaten Jayawijaya.
Evakuasi 7 orang karyawan pekerja bangunan PT Joy Karya itu menggunakan helikopter M17 Milik TNI AD dari Distrik Mbua Kabupaten Nduga dan mendarat di Batalyon 756 WMS di Distrik Hubikosi Kabupaten Jayawijaya.
Danrem 172/ PWY Kolonel. Inf. Yonathan Binsar Sianipar, membenarkan bahwa ke 7 karyawan bangunan sempat melarikan diri sejak tanggal 2 hingga tanggal 10 dengan dibantu masyarakat setempat, hingga akhirnya setelah mendengar adanya pasukan TNI dan Polri yang masuk, maka ke 7 orang karyawan bangunan keluar dari tempat persembunyian sementara untuk meminta pertolongan.
Kata Dandrem 172 PWY, selama delapan hari di dalam hutan, 7 orang karyawan tersebut mendapatkan jaminan keamanan dan makan dari masyarakat lokal setempat hingga akhirnya mereka di evakuasi ke Kabupaten Jayawijaya.
Menurut Dandrem, dari informasi yang dikumpulkan, 7 orang yang telah dievakuasi memang memiliki keluarga di Wamena, sehingga dengan kesepakatan bersama akhirnya 7 orang tersebut diterbangkan di Wamena, walapun sempata terlambat satu hari dikarekan cuaca yang mendung.
Diakui, 7 orang yang telah dievakuasi berasal dari Suku Toraja dan 7 orang yang telah dievakuasi ke Wamena bukanlah termasuk dari 4 orang yang dikatakan masih hilang hingga saat ini.
“Sampai saat ini setiap malam kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) ini masih terus menembak –menembak, pos –pos TNI dan Kepolisian yang ada di Puncak Kabo juga tidak luput dari penyerangan dan masih terjadi kontak senjata termasuk juga yang di Yigi itu ada tembakan –tembakan kearah aparat,” kata Dandrem 172 PWY.
Lanjut Danrem, 7 orang yang berhasil di evakuasi ke Wamena Jayawijaya ialah Yusuf Sesa (50), Dedi Parompean (34), Robertus Saputra (26), Petrus Tandi (42), Toding Ngallo, Martinus Sapan (27) yang kesehariannya sebagai tukang bangunan dan satu pegawai Telkomsel Harri Akban (27).(NP)
