Besok Rabu Demo Damai Save Lukas Enembe, Ini Kata Ketua DPR Papua

JAYAPURA, Kawattimur – Diperkirakan ribuan masyarakat kota Jayapura akan menduduki Kantor Gubernur Papua, Rabu (13/2/2019). Ribuan masyarakat ini akan menggelar aksi damai terhadap Gubernur Papua, Lukas Enembe, terkait insiden Borobudur yang Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk simpati masyarakat kepada Gubernur Lukas Enembe yang dinilai mendapat perlakuan yang tidak nyaman oleh lembaga antisurah usai rapat bersama dengan TAPD, Banggar DPR Papua serta Kemendari.

“Jadi inti aksi damai ini adalah buntut dari insiden Borobudur, kami ingin memberikan support dan dorongan kepada Gubernur Papua, Lukas Enembe,” kata Koordinator Aksi, Benyamin Gurik kepada Kawattimur.com, Selasa (12/2/2019).

Kata Benyamin, aksi damai save Lukas Enembe lebih di latar belakangi oleh banyaknya pemberitaan nasional yang terkesan menjustifikasi pernyataan Juru Bicara KPK terkait dugaan pengeroyokan terhadap dua pegawainya. Dalam hal ini, kata Benyamin, KPK terkesan membesar-besarkan hal tersebut tanpa menyatakan sebab akibat atas insiden yang terjadi malam itu.

“Intinya kami sangat keberatan dengan pernyataan Jubir KPK yang menyampaikan kepada semua media soal adanya tindakan penganiyaan yang sebenarnya tidakan tersebut tidak ada. Seharusnya Jubir KPK bicara fakta yang terjadi,” katanya.

Sesungguhnya seluruh Rakyat Papua mendukung kinerja KPK dalam pemberantasan Korupsi, kata Benyamin, namun upaya tersebut hendaklah dilakukan dengan cara-cara bermartabat dan bukan di akal-akali. ” Intinya begitu, kami akan menyuarakan kebenaran, karna dukungan yang kami berikan untuk Lukas Enembe jelas, beliau ini pemimpin pemberani, siap maju membela masyarakat tanpa pandang bulu,” katanya.

Terkait aksi damai tersebut, Ketua DPR Papua, Yunus Wonda mengatakan bahwasanya aksi tersebut sebagai bentuk sikap masyarakat Papua.

“kami juga tidak bisa melarang karena itu hak masyarakat, dengan catatan aksi ini untuk harus sesuai aturan, ketentuan dan tidak anarkis. Jaga keamanan dan kenyamanan orang lain,” kata Yunus.

Ketika ditanya latar belakang aksi tersebut ditunggangi oleh elite politik, Yunus Wonda membantahnya. “Tidak sama sekali, saya baru tiba dan baru dengar akan ada aksi, jadi tidak benar kalau aksi-aksi ini di boncengi elite politik, kami sendiri tidak ada komunikasi dan baru tau ada rencana demo dan itu murni di monitor oleh KNPI,” kata Ketua DPR Papua singkat. (TA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *