Wamena (KT) – Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE.M.Si meminta dan berharap kepada panitia pembangunan Gedung Gereja baru agar tidak menggunakan dana Bantuan untuk modal simpan Pinjam.
Hal itu disampaikan Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE.M.Si usai meletakan batu pertama rencana pembangunan gedung Gereja baru Kapela Ye-Su Silo Jagara Distrik Welesi Kabupaten Jayawijaya, Jumat (9/10/2020).
Bupati berharap, Panitia yang dipercayakan oleh jemaat dapat benar-benar menggunakan dan mengelola dana dengan benar untuk pembangunan Gedung Gereja Baru.
Kata Bupati, sudah ada pengalaman yang sama terkait dana Pembangunan Gereja yang digunakan dan dijadikan Modal simpan pinjam, sehingga rencana pembangunan Gereja jadi terbengkalai atau tidak terurus.
Sehingga kepada Panitia pembangunan gedung Gereja baru Kapela Ye-Su Silo Jagara, Bupati berpesan agar dapat menggunakan dana bantuan jemaat dengan baik, sehingga taeget pembanguan yang harapkan oleh seluruh jemaat dapat tercapai.
Selain menungunjungi Gedung Gereja Kapela di Jagara, Bupati Jhon Richard Banua, SE.M.Si bersama Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya, Marthin YOgobi, SH.M.Hum menunjungi langsung lokasi pembangunan Gedung Gereja Paroki Musatfak di Distrik Musatfak Kabupaten Jayawijaya.
Usai kunjungan itu, bupati menjelaskan, pembangunan Gedung Gereja yang ada di Distrik Musatfak sudah mencapai 80 persen tahap penyelesai, tinggal pemasangan jendela kaca dan juga keramik lantai.
Menurut Bupati, pembangunan Gedung Gereja Katolik di Distrik Musatfak sudah dalam tahap pembangunan selama tiga tahun berjalan, dan itu sangat terlambat dari target yang harus diselesaikan.
Masalah keterlambatan ini, Jelas Bupati, karena adanya permasalahan di dalam Internal Kepanitiaan Pembanugnan, sehingga kelanjutan pembangunan pekerjaan sedikit tertunda.(NP)
