Jayapura, (KT) – Kabupaten Paniai kembali diguncang oleh tindakan brutal dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Intan Jaya yang dipimpin oleh Undius Kogoya. Pada Selasa, 11 Juni 2024, sekitar pukul 13.30 WIT, kelompok ini dilaporkan membakar sebuah mobil dan menembak mati seorang sopir angkutan umum di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur, Papua Tengah.

Kepala Operasi Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Dr. Faizal Ramadhani, saat dikonfirmasi terkait kejadian tersebut, membenarkan insiden tragis itu. “Benar, telah terjadi penembakan terhadap seorang masyarakat sipil dan pembakaran satu unit mobil di Kampung Timida. Pelaku adalah KKB Intan Jaya yang selama ini sering melakukan aksi kriminal di Kabupaten Paniai,” jelas Kombes Pol Dr. Faizal.

Menurut Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, AKBP Dr. Bayu Suseno, korban adalah seorang sopir angkot bernama Rusli, 40 tahun, warga Kampung Madi, Distrik Paniai Timur. “Berdasarkan keterangan masyarakat, sekitar pukul 13.30 WIT, warga yang datang dari arah Kampung Enarotali hendak ke Kampung Kopo melihat sebuah mobil terbakar di pinggir jalan dengan sopir yang tergeletak tak bernyawa di dalamnya. Terdengar suara tembakan yang membuat warga ketakutan dan melarikan diri,” ungkap AKBP Dr. Bayu Suseno.
Lebih lanjut, AKBP Dr. Bayu Suseno menjelaskan kronologi kejadian. “Setelah mobil terbakar, terlihat sekelompok anggota KKB, berjumlah sekitar 10 orang, keluar dari alang-alang dengan membawa senjata api laras panjang, sehingga masyarakat yang melihat kejadian tersebut langsung kembali ke arah Kampung Madi karena ketakutan,” tambahnya.
Jenazah korban yang ditemukan di dalam mobil yang terbakar segera dievakuasi oleh tim gabungan Satgas Ops Damai Cartenz-2024 dan Brimob Batalyon C Polda Papua ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Paniai untuk penanganan lebih lanjut. Pihak kepolisian dan Brimob segera merespons kejadian tersebut dengan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan pengejaran terhadap kelompok KKB tersebut. “Satgas Ops Damai Cartenz-2024 akan terus mengejar dan menindak tegas kelompok KKB yang bertanggung jawab atas penembakan dan pembakaran ini,” tegas AKBP Dr. Bayu Suseno.
Sementara itu, Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Aembon, mengklaim bahwa pihaknya bertanggung jawab atas kejadian tersebut. “TPNPB Kodap VIII Intan Jaya mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan intel dan pembakaran sebuah mobil di Paniai,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp.
Sebby menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk merebut kembali kedaulatan Papua Barat. “Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari Panglima Kodap VIII Intan Jaya, Brigjen Undius Kogoya, bahwa mereka siap bertanggung jawab atas kejadian ini. Perang yang kami buka adalah demi merebut kembali kedaulatan Papua Barat yang diumumkan pada 1 Desember 1961,” jelasnya.
Dalam pernyataannya, Sebby menegaskan bahwa TPNPB Kodap VIII Intan Jaya siap mengusir Indonesia dari tanah Papua Barat. “Kami mengimbau pemerintah Indonesia untuk segera melakukan negosiasi internasional guna menyelesaikan sengketa politik yang memicu konflik bersenjata yang berkepanjangan, termasuk penyanderaan Kapten Philips Mark Marthens, warga negara Selandia Baru, yang sejak 7 Februari 2023 hingga kini belum menemukan solusi dari pemerintah Indonesia,” tegasnya.
Aksi kekerasan di Paniai ini menambah daftar panjang konflik bersenjata di Papua yang sudah berlangsung lama. Masyarakat setempat hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian akibat kekerasan yang terus terjadi. Pemerintah Indonesia diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan konflik ini secara damai, sehingga masyarakat Papua dapat hidup dalam keamanan dan damai tanpa harus terus-menerus menghadapi ancaman kekerasan.