PANIAI, (KT) – Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM, terbang langsung ke Kabupaten Paniai untuk meninjau kondisi pengungsi dari Distrik Bibida yang mengalami gangguan keamanan. Kunjungan ini dilakukan pada Kamis (20/6/2024), di lokasi pengungsian yang terletak di Gereja Katolik Paroki Salib Suci, Kampung Madi, Distrik Paniai Timur. Ribka Haluk datang dengan misi memastikan bahwa pemerintah siap melindungi dan memulihkan kehidupan masyarakat yang terdampak konflik.
Sambutan Hangat dan Dialog Bersama Pengungsi
Kedatangan Ribka Haluk disambut hangat oleh ratusan pengungsi dan aparat pemerintah setempat. Didampingi oleh Pj Sekda Papua Tengah, Lo Kapolda Papua, Lo Binda Papua, Danrem 173/PVB, serta para pejabat daerah, Ribka Haluk langsung berdialog dengan warga pengungsi. Salah satu tokoh masyarakat, Kepala Kampung Kugapa, Domianus Songgonau, menyampaikan penderitaan dan kerinduan mereka untuk kembali ke kampung halaman.
“Kami tinggalkan kami punya gunung, kami tinggalkan kami punya kali, kami tinggalkan kami punya rumah, kami tinggalkan ternak dan gunung. Kami ingin mau pulang, tetapi kami takut. Kami akan kembali ketika situasi sudah aman,” kata Domianus dengan suara bergetar. Permintaan utama dari warga adalah agar wilayah kampung mereka dinyatakan aman dari segala ancaman dan agar aparat non-organik ditarik dari daerah tersebut untuk mengurangi trauma yang mereka alami.
Komitmen Pemerintah untuk Memulihkan Keamanan
Mendengar keluhan masyarakat, Ribka Haluk menegaskan bahwa Pemprov Papua Tengah bersama dengan Pemda Kabupaten Paniai dan aparat keamanan siap memfasilitasi kepulangan masyarakat ke kampung halaman mereka. “Tadi masyarakat sampaikan ingin secepatnya kembali ke Bibida. Danrem telah sampaikan kepada kami daerah Bibida sudah kembali aman. Sehingga saya sudah sampaikan agar TNI-Polri dan Pemda Paniai untuk segera memfasilitasi dan mengatur mekanisme serta teknis masyarakat kembali ke kampung mereka masing-masing,” jelasnya kepada para wartawan.
Ribka Haluk juga menyatakan bahwa pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari bagi masyarakat yang mengungsi. Ia memastikan semua kebutuhan pengungsi akan dipenuhi, mulai dari kebutuhan pokok hingga layanan kesehatan dan trauma healing.
Kondisi Pengungsi dan Upaya Pemulihan
Selama kunjungannya, Ribka Haluk memeriksa kondisi pengungsi dan memastikan bahwa mereka mendapatkan asupan makanan yang cukup serta tidak ada yang terserang penyakit. “Selama pertemuan tadi masyarakat duduk, diam dan mendengar, ini menandakan masyarakat di sini memiliki budaya dan santun serta menghargai upaya pemerintah untuk membantu mereka. Dengan begini saya percaya masyarakat akan segera pulih secara psikologis dan siap untuk kembali ke kampung halaman mereka,” kata Ribka Haluk.
Ia berharap Kabupaten Paniai segera pulih dan tidak ada lagi gangguan keamanan yang merugikan masyarakat. Ribka Haluk mengajak semua pihak untuk bersatu dan mendukung upaya pemerintah dalam membangun Papua Tengah yang aman dan nyaman. “Saudara-saudara yang tidak puas dengan pemerintahan, ayo mari bergabung dan bersatu kita bangun daerah ini. Apalagi ini Papua Tengah sudah memiliki pemerintahan baru, kita pemerintah sudah siap untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat,” ujarnya.
Bantuan Pemerintah untuk Pengungsi
Sebagai wujud kepedulian, Pemerintah Provinsi Papua Tengah menyiapkan bantuan logistik dan finansial bagi pengungsi. Bantuan tersebut meliputi 10 ton beras, minyak goreng, mie instan, garam, makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil, serta susu untuk anak-anak. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan bantuan sebesar Rp 2 miliar untuk pembangunan kembali fasilitas pendidikan yang terbakar.
Danrem 173/PVB, Brigjen Frits Wilem Richard Pelamonia, yang turut serta dalam kunjungan tersebut, memastikan bahwa kondisi di Distrik Bibida dan sekitarnya kini telah aman dan terkendali. “Saya sendiri yang memimpin operasi dan saya telah sampai di ujung Distrik Bibida. Hari ini saya pastikan daerah tersebut sudah aman dan terkendali. Saat ini sudah tidak ada anggota TNI-Polri non organik yang beroperasi di sana, yang ada hanya anggota organik Paniai, yang tugasnya untuk menjamin keselamatan masyarakat Paniai,” jelasnya.
Frits menjelaskan bahwa ketakutan masyarakat dipicu oleh kehadiran kelompok kriminal bersenjata dari Kabupaten Intan Jaya yang melakukan tindakan kriminal seperti pembakaran sekolah, kios, kendaraan, dan bahkan pembunuhan. “Itulah kenapa TNI-Polri hadir di sini, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Dan operasi telah kami lakukan serta selesai. Saya yakinkan dan menjamin kepada Pj Gubernur dan Pj Bupati bahwa lokasi Distrik Paniai Timur dan Bibida sudah aman, kami TNI-Polri sudah melakukan pembersihan dan penyisiran. Kami yakin apabila pengungsi kembali ke kampung halamannya, mereka bisa beraktivitas dengan baik,” pungkasnya.
Kunjungan Pj Gubernur Ribka Haluk ke Paniai ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam melindungi warganya dan memastikan mereka dapat kembali hidup dengan aman dan sejahtera di kampung halaman masing-masing. Pemerintah berharap situasi keamanan di Paniai dan Papua Tengah secara keseluruhan dapat segera pulih, sehingga masyarakat dapat menjalani kehidupan yang damai dan stabil.