Pj Gubernur Papua Tengah Terbang ke Paniai, Pastikan Masyarakat Bibida Dilindungi Pemerintah

PANIAI, (KT) – Situasi yang mencekam di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, akhirnya mendapatkan perhatian langsung dari Pj Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM. Dengan tekad yang kuat untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warganya, Ribka Haluk terbang ke Paniai dan menyambangi lokasi pengungsian yang terletak di Gereja Katolik Paroki Salib Suci, Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kamis (20/6/2024). Kunjungan ini menandai langkah konkret pemerintah dalam merespons krisis yang telah memaksa 1.883 orang mengungsi akibat gangguan keamanan di wilayah tersebut.

Penyambutan dan Dialog yang Hangat

Kedatangan Ribka Haluk disambut dengan kehangatan oleh masyarakat pengungsi dan pemerintah setempat. Diiringi Pj Sekda Papua Tengah, Lo Kapolda Papua, Lo Binda Papua, Danrem 173/PVB, serta Muspida Kabupaten Paniai, Ribka Haluk langsung berdialog dengan masyarakat pengungsi untuk mendengarkan keluhan dan harapan mereka. Domianus Songgonau, Kepala Kampung Kugapa, menjadi perwakilan masyarakat yang dengan penuh emosi menyampaikan kondisi kampung mereka yang telah mereka tinggalkan karena situasi keamanan yang tidak stabil.

“Kami tinggalkan kami punya gunung, kami tinggalkan kami punya kali, kami tinggalkan kami punya rumah, kami tinggalkan ternak dan gunung. Kami ingin mau pulang, tetapi kami takut. Kami akan kembali ketika situasi sudah aman,” ujar Domianus dengan mata berkaca-kaca. Permintaan utama yang disampaikan adalah agar seluruh wilayah kampung diperiksa dan dinyatakan bebas dari ancaman, serta penarikan TNI-Polri non organik untuk menghilangkan trauma masyarakat.

Langkah Tegas Pemerintah

Menanggapi permintaan masyarakat, Ribka Haluk menegaskan bahwa pemerintah Provinsi Papua Tengah, bekerja sama dengan Pemda Kabupaten Paniai dan aparat keamanan, siap memfasilitasi kepulangan warga ke kampung halamannya masing-masing. “Tadi masyarakat sampaikan ingin secepatnya kembali ke Bibida. Danrem telah sampaikan kepada kami daerah Bibida sudah kembali aman. Sehingga saya sudah sampaikan agar TNI-Polri dan Pemda Paniai untuk segera memfasilitasi dan mengatur mekanisme serta teknis masyarakat kembali ke kampung mereka masing-masing,” ujarnya.

Saat ini, tercatat sebanyak 1.883 orang memilih untuk mengungsi, dan pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat bagi masyarakat Bibida selama 14 hari. Ribka Haluk memastikan bahwa semua kebutuhan pengungsi akan dipenuhi, termasuk makanan, minuman, layanan kesehatan, dan dukungan trauma healing.

Kondisi Pengungsi dan Harapan Pj Gubernur

Dalam pengamatannya, Ribka Haluk merasa lega bahwa tidak ada masyarakat yang terserang penyakit selama pengungsian, dan semua mendapatkan asupan makanan yang memadai. Ia juga menyampaikan rasa syukurnya karena kehadirannya diterima dengan baik oleh masyarakat. “Selama pertemuan tadi masyarakat duduk, diam dan mendengar, ini menandakan masyarakat disini memiliki budaya dan santun serta menghargai upaya pemerintah untuk membantu mereka. Dengan begini saya percaya masyarakat akan segera pulih secara psikologis dan siap untuk kembali ke kampung halaman mereka,” jelasnya.

Ribka Haluk berharap Kabupaten Paniai segera pulih dan tidak lagi mengalami gangguan keamanan yang merugikan masyarakat. Ia mengajak semua pihak untuk bersatu dan membangun Papua Tengah yang aman dan nyaman. “Saudara-saudara yang tidak puas dengan pemerintahan, ayo mari bergabung dan bersatu kita bangun daerah ini. Apalagi ini Papua Tengah sudah memiliki pemerintahan baru, kita pemerintah sudah siap untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat,” tuturnya.

Bantuan Pemerintah dan Jaminan Keamanan

Sebagai bentuk kepedulian, Pemerintah Provinsi Papua Tengah telah menyiapkan bantuan berupa 10 ton beras, minyak goreng, mie instan, garam, makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil, susu untuk anak-anak, serta kebutuhan sembako lainnya. Tidak hanya itu, bantuan sebesar Rp 2 miliar juga disiapkan untuk pembangunan kembali sekolah TK dan SMP YPPGI yang telah dibakar.

Danrem 173/PVB, Brigjen Frits Wilem Richard Pelamonia, memastikan bahwa kondisi di Distrik Bibida, Paniai Timur, Dogomo, dan Duma-dama kini telah aman dan terkendali. “Saya sendiri yang memimpin operasi dan saya telah sampai di ujung Distrik Bibida. Hari ini saya pastikan daerah tersebut sudah aman dan terkendali. Saat ini sudah tidak ada anggota TNI-Polri non organik yang beroperasi disana, yang ada hanya anggota organik Paniai, yang tugasnya untuk menjamin keselamatan masyarakat Paniai,” tegasnya.

Menurut Frits, masyarakat ketakutan karena kehadiran kelompok kriminal bersenjata yang datang dari Kabupaten Intan Jaya. Kelompok ini telah melakukan berbagai tindakan kriminal seperti pembakaran sekolah, kios-kios, kendaraan, perpustakaan, bahkan pembunuhan. “Itulah kenapa TNI-Polri hadir disini, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Dan operasi telah kami lakukan serta selesai. Saya yakinkan dan menjamin kepada Pj Gubernur dan Pj Bupati, bahwa lokasi Distrik Paniai Timur dan Bibida sudah aman, kami TNI-Polri sudah melakukan pembersihan dan penyisiran. Kami yakin apabila pengungsi kembali ke kampung halamannya, bisa beraktivitas dengan baik,” pungkasnya.

Kunjungan Pj Gubernur Ribka Haluk ke Paniai ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan dan dukungan kepada masyarakat yang terdampak konflik. Upaya bersama ini diharapkan dapat membawa kedamaian dan stabilitas bagi Kabupaten Paniai dan seluruh wilayah Papua Tengah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *