Jayapura, (KT) – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui CSR Aviation Fuel Terminal (AFT) Pattimura menginisiasi Program SPP Berbayar Sampah di PAUD Sadar Lingkungan Negeri Laha, yang memungkinkan keluarga dari kelompok ekonomi rentan membayar biaya pendidikan dengan sampah yang telah dipilah. Program ini bertujuan mendukung pendidikan inklusif sekaligus pelestarian lingkungan, menjadi langkah inovatif pertama di Provinsi Maluku.
“Program ini adalah bentuk kontribusi Pertamina untuk membantu keluarga kurang mampu mengakses pendidikan anak-anak mereka melalui pengelolaan sampah. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat pendidikan tetapi juga menciptakan model pembelajaran berbasis lingkungan di Maluku,” kata Edi Mangun, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku.
Sejak peluncurannya pada 2020, program ini telah membantu lebih dari 240 anak di PAUD Sadar Lingkungan. Hingga kini, sekitar 3.600 kg sampah plastik, logam, dan kertas telah dikumpulkan melalui Bank Sampah Bumi Lestari Maluku Mekar Laha, menutupi hingga 80% biaya pendidikan siswa dari keluarga kurang mampu sekaligus mengurangi sampah di Negeri Laha secara signifikan.
Edi Mangun menambahkan bahwa program ini juga mendukung visi Ambon sebagai Kota Layak Anak melalui penerapan Kurikulum Merdeka Lingkungan. Kurikulum ini mengajarkan pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan melalui kegiatan seperti Sedekah Sampah, Recycle Creative Day, dan praktik zero-waste yang membentuk generasi muda yang sadar lingkungan sejak dini.
Inisiatif lain dari PAUD Sadar Lingkungan adalah pengolahan sampah plastik rendah nilai (low-value plastic waste) menjadi ecobrick. Dibantu oleh guru bersertifikasi dari Global Ecobrick Alliance, PAUD ini menjadi pionir ecobrick bersertifikasi di wilayah Papua dan Maluku, menciptakan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat dengan standar ecobrick global.
CSR AFT Pattimura juga mengembangkan alat inovatif bernama sepeda cacah OPLAS452, yang memanfaatkan tenaga pedal untuk mencacah plastik tanpa listrik. Alat ini berfungsi memproses sampah plastik seperti segel dari limbah operasional menjadi ecobrick, menghadirkan pendekatan ramah lingkungan yang melibatkan komunitas lokal dalam pengelolaan sampah secara manual dan berkelanjutan.
“Sepeda cacah ini merupakan inovasi pertama di lingkungan AFT Pattimura yang mendukung program pengolahan sampah PAUD Sadar Lingkungan. Alat ini mendorong partisipasi komunitas tanpa ketergantungan pada listrik atau mesin canggih, menjadi solusi sederhana namun berkelanjutan,” tambah Edi.
Pertamina berharap program SPP Berbayar Sampah dan inovasi OPLAS452 dapat berkontribusi dalam pendidikan inklusif serta meningkatkan kesadaran lingkungan di Negeri Laha dan Kota Ambon.
“Kami berharap inisiatif ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup anak-anak serta masyarakat sekitar,” tutup Edi.