NABIRE, (KT)– Pemerintah Provinsi Papua Tengah memperingati Hari Bakti PUPR Ke-79 dengan menggelar upacara khidmat di Bandara Lama Nabire, Selasa (3/12/2024). Acara ini tidak hanya menjadi momentum untuk mengenang sejarah heroik tujuh pegawai PU yang gugur dalam mempertahankan markas Departemen PU di Bandung pada 3 Desember 1945, tetapi juga sebagai pengingat pentingnya dedikasi dalam pembangunan berkelanjutan.
Tujuh pahlawan yang dikenal sebagai Sapta Taruna—Didi Hardianto Kamarga, Muchtaruddin, Soehodo, Rio Soesilo, Soebengat, Ranu, dan Soerjono—menjadi simbol semangat perjuangan yang terus menginspirasi insan PUPR dalam mewujudkan infrastruktur berkualitas untuk rakyat.
“Hari Bakti PUPR Ke-79 ini adalah cerminan semangat juang Sapta Taruna yang tetap menjadi teladan bagi kita semua dalam membangun negeri, khususnya di Provinsi Papua Tengah,” ujar Staf Ahli Gubernur Papua Tengah Bidang Kemasyarakatan, SDM, dan Pengembangan Otonomi Khusus, Ukkas, saat membacakan sambutan Menteri PUPR RI, Dody Hanggodo.
Tema dan Komitmen Pembangunan Berkelanjutan
Dengan tema “79 Tahun Bakti PU: Membangun Negeri untuk Rakyat”, Ukkas mengajak seluruh pihak untuk memperkuat solidaritas dalam percepatan pembangunan infrastruktur yang merata, khususnya di wilayah Papua Tengah. Ia menegaskan pentingnya inovasi berbasis riset dan teknologi modern dalam mewujudkan infrastruktur berkualitas yang efisien dan berdampak luas.
“Infrastruktur yang dibangun bukan hanya untuk kebutuhan dasar, tetapi juga untuk meningkatkan daya saing bangsa,” tegasnya.
Pendekatan Strategis untuk Pemerataan
Ukkas menjelaskan bahwa pemerataan pembangunan membutuhkan perencanaan matang dan kepemimpinan kuat. Pembangunan kecil-kecilan yang tersebar tanpa sinergi tidak akan memberikan dampak signifikan. Sebagai gantinya, seluruh pejabat dan insan PUPR diimbau untuk berperan sebagai infrastructure manager, bukan hanya construction manager, dengan fokus pada:
Tepat mutu
Tepat waktu
Tepat biaya
Tepat manfaat
“Untuk mempersatukan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan, pembangunan infrastruktur harus mendukung konektivitas, penyediaan tempat tinggal layak, serta ketahanan pangan dan air,” tambahnya.
Harapan dan Aksi Ke Depan
Di akhir sambutannya, Ukkas mengajak seluruh insan PUPR di Papua Tengah untuk terus meningkatkan kinerja melalui karya nyata yang berlandaskan solidaritas. “Mari bersama membangun infrastruktur yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat luas, tetapi juga menjadi simbol kehadiran pemerintah dalam menyatukan seluruh pelosok negeri,” pungkasnya.
Momentum Hari Bakti PUPR ini diharapkan menjadi pengingat akan pentingnya semangat juang, profesionalisme, dan inovasi untuk menghadirkan pembangunan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah yang masih tertinggal seperti Papua Tengah.