KawatTimur, Bentang utama (Center Span) pertama Jembatan Holtekamp telah sampai di Jayapura. Ini lebih cepat dari perkiraan awal yakni 30 hari menjadi hanya 19 hari. Bentang utama berupa Rangka Baja Pelengkung tersebut dikirim dari Surabaya dengan kapal telah tiba Kamis 21 Desember.
Proses pengirimannya, menurut Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, terus dilakukan pemantauan memalu satelit. “Hasil pantauan satelit, pada hari ke-9 pengiriman yakni 12 Desember kapal terpantau sudah berada Utara Pulau Buru. Di hari ke-12 posisi kapal sudah berada di Utara Kota Manokwari”kata Arie.
Sementara itu pengiriman bentang utama kedua sudah dilakukan 18 Desember dan ditargetkan tiba 1 Januari 2018. “Pengiriman dilakukan dengan jarak tempuh mencapai 3.200 Km. Kami mohon juga doa restu nya agar (bentang kedua) juga bisa tiba dengan selamat,”ucapnya.
Jembatan Holtekamp dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga yang akan menghubungkan Hamadi, Distrik di Jayapura Selatan dengan Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. Pembangunnya merupakan sebagai bagian dari upaya mewujudkan Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membangun dari pinggiran.
Perakitan Jembatan Holtekamp yang merupakan tipe Box Baja Pelengkung tidak dilakukan di lokasi jembatan, namun di PT PAL Indonesia Surabaya. “Produksi jembatan di Surabaya bertujuan meningkatkan aspek keselamatan kerja, meningkatkan kualitas pengelasan, dan mempercepat waktu pelaksanaan hingga 3 bulan,”tandas Dirhen Bina Marga.
Panjang bentang utama adalah 400 meter ditambah jembatan pendekat 332 meter yang terdiri 33 meter pendekat dari arah Hamadi dan 299 meter dari arah Holtekamp sehingga total panjang jembatan keseluruhan 732 meter. “Lebar jembatan adalah 21 meter yang terdiri 4 lajur 2 arah dilengkapi median jalan,”paparnya.
Keberadaan Jembatan Holtekamp memiliki nilai strategis, yakni untuk mengatasi kepadatan kawasan perkotaan, pemukiman dan kegiatan perekonomian di dalam Kota Jayapura. “Pasalnya, jembatan ini memangkas jarak tempuh hingga 17 kilometer di antara kedua lokasi tersebut. Hal ini berpengaruh pada waktu tempuh pengguna jalan dari Kota Jayapura ke Muara Tami yang akan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang sebelumnya membutuhkan waktu 2,5 jam kini menjadi 60 menit,”terangnya.
Pembangunan Jembatan Holtekamp dilakukan bersama oleh Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Papua, dan Pemerintah Kota Jayapura. Kementerian PUPR mendanai pembangunan jembatan utama, Pemerintah Provinsi Papua mendanai pembangunan Jembatan Pendekat Arah Holtekamp, dan Pemerintah Kota Jayapura mendanai pembangunan jalan pendekat dan pembebasan lahan.
Biaya yang dikeluarkan untuk membangun jembatan di atas Teluk Youtefa ini mencapai Rp 1,7 triliun. Proyek ini dikerjakan oleh konsorsium kontraktor PT Pembangunan Perumahan, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya.
“Pembangunan Jembatan Holtekamp ditargetkan selesai pada September 2018 atau lebih cepat dari rencana semula tahun 2019,”jelasnya. (Bram)