Jayapura (KT) – Festival tari Yosim Pancar dengan tema ‘Pace Mace Mari Kitong Rame-rame Ikuti Festival Yosim Pancar’ digelar untuk Menjaga Situasi Damai di Tanah Papua, di Lapangan Apel Kantor Gubernur Provinsi Papua, Sabtu tanggal 28 September 2019.
Hadir dalam kegiatan:
Wakapolda Papua Brigjend Pol Drs. Yakobus Marjuki, Wa Satgas Aman Nusa 1/Dir Binpotmas Mabes Polri Brigjend Pol Drs. Rcky F. Wakanno, Wa Satgas Aman Nusa 2 / Dir Bin Tibmas Korbinmas Baharkam Polri Brigjend Pol Drs. Edi Setio, Dir Binmas Polda Papua Kombes Pol Ricko Taruna Mauri, S.Ik, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Drs. Ahmad Musthofa Kamal, S.H, Staf Ahli bidang OMPS Pangdam XVII Cenderawasih Kolonel Kav. Eswards Sitorus, Aster Kasdam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Andi Prihantono, Sekretaris Umum Dewan Kesenian Tanah Papua ( DKPT) Provinsi Papua Kolonel Adm Bambang Pujiono, S.Ip, Septinus Rumasep, Wakil Sekretaris Dewan Kesenian Tanah Papua ( DKPT) Provinsi Papua Pdt. Bim Maury, S.Th.
Festival Tari Yosim Pancar Dengan Tema “Melalui kegiatan festival Yosim pancar mari menjaga situasi Damai di Tanah Papua” yang dikoordinir oleh Dir Lantas Polda Papua Kombes Pol Drs. Supriyadi, M.Si dan diikuti kurang lebih 1000 orang. Peserta sendiri terdiri dari Brimobda Polda Papua, Siswa – Siswa SPN Jayapura, para peserta festival dari sanggar tari kota Jayapura dan tamu undangan.

Kegiatan di mulai dengan doa yang dipimpin oleh Wakil Sekretaris Dewan Kesenian di Tanah Papua Provinsi Papua Pdt. Bim Maury, S.Th.
Sambutan Kapolda Papua yang dibacakan oleh Wakapolda Papua Brigjend Pol Drs. Yakobus Marjuki yaitu, kita harus bersyukur menjadi anak Papua, karena tanah Papua adalah tanah yang diberkati oleh tuhan yang maha kuasa, sebagai daerah yang kaya dengan sumber daya alam serta budaya dan adat istiadat, Papua juga merupakan miniatur Indonesia kerena terdapat semua suku dan budaya di indonesia.
“Generasi muda Papua harus dapat menjaga kekayaan adat istiadat dan kebudayaan kita, memperkuat kearifan lokal, kita jaga akar budaya, jaga akar peradaban, jangan sampai karena perkembangan tehnologi informasi justru generasi muda kehilangan akar budaya dan justru mereka bewa lewat media sosial dan internet hal-hal yang bukan budaya negara kita Indonesia,”ujarnya.
Oleh sebab itu, dalam rangka pembinaan generasi muda kami berusaha untuk membina dan melestarikan budaya tanah Papua. Yang salah satunya saat ini diselenggarakan festival tari yospan yang melibatkan sanggar tari yang ada di Jayapura, kita ingin agar kebudayaan menjadi nafas dari kelangsungan hidup bangsa, menjadi darah kepribadian, menjadi mentalitas dan nllai-nilai kebangsaan anak bangsa.
Bahwa kebudayaan Indonesia menjadi sumber kekuatan, sumber persatuan, sumber energi bangsa Indonesia dalam memenangkan kompetisi global, memenangkan persaingan global, disatu sisi kita tidak boleh ketinggalan perkembangan ilmu dan teknologi. Teknologi bagi generasi muda merupakan suatu kebutuhan, karena berkat kemajuan tehnologi informasi kita bisa belajar tidak hanya di sekolah, tidak hanya di rumah, tidak hanya dari orangtua, tidak hanya dari teman-temannya tetapi sekarang lebih banyak belajar dari media sosial.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, telah membawa perubahan bagi masyarakat Indonesia, menjadi lebih mudah mengakses berbagai informasi dan menunjang pekerjaan, namun masalah yang timbul yaitu penetrasi tehnologi tersebut tidak merata di seluruh wilayah indonesia sehingga menimbulkan kesenjangan digital dan juga lemahnya literasi digital. Kelemahan tersebut dimanfaatkan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab, mereka secara gencar menyebar serangkaian berita hoax yang bersifat profokatif untuk memecah belah bangsa ini, kondisi |n| tentunya akan memicu terjadi konflik sosial.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, berharap semua menjadi orang yang bijak dalam menggunakan media sosial, sikapi setiap informasi yang kita terima dengan memperhatikan 4 langkah melawan berita hoax, yaitu dengan cara pertama baca perhatikan informasi secara utuh dan lihat lebih detail serta teliti isinya, kedua tanyakan kepada penyebar informasi, konfirmasi dari mana sumber beritanya, ketiga cek sumber informasinya, apakah dari media yang kredibel, keempat pastikan melalui search engine apakah ada informasi yang sama.
“Dengan 4 langkah tersebut, mari kita jaga Jayapura Kota yang damai, kota yang tenang. jangan terulang peristiwa kerusuhan yang telah terjadi, jangan mau terpancing ajakan ajakan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab untuk berbuat yang dapat berpotensi menimbulkan kerusuhan. Akhirnya selamat bergembira dan menari semoga kita akan bisa lebih semangat dalam menciptakan Papua yang penuh cinta dan kedamaian. kiranya tuhan memberkati setiap usaha dan upaya kita sekalian,”ungkapnya.
Penyerahan bantuan berupa uang pembinaan dan satu buah Handphone kepada 10 orang ketua – ketua sanggar tari di Kota Jayapura oleh Waka Polda Papua didampingi Wa Satgas Aman Nusa 1 / Dir Binpotmas Mabes Polri, Staf Ahli bidang OMPS Pangdam XVII Cenderawasih, Sekretaris Umum DKTP Provinsi Papua dan Wakil Sekretaris DKPT Provinsi Papua.
Tarian kolosal Yosim Pancar oleh Polwan Dit Lantas Polda Papua dan diikuti oleh Seluruh peserta sanggar tari, PJU Polda Papua, Brimobda Polda Papua, siswa – siswa SPN Jayapura dan komunitas motor Kota Jayapura.
Acara tambahan pertunjukan performa oleh Sepuluh Sanggar Seni Tari, yaitu Sanggar Seni Honong, Sanggar Seni Osiari, Sanggar Seni Narising, Sanggar Seni Chekarita, Sanggar Seni SMA Negeri 1 Jayapura, Sanggar Seni Black Parasdise, Sanggar Seni SD YPK Sion Dok VIII, Sanggar Seni Mahikai, Sanggar Seni Vans Palara, Sanggar Seni Rawori.