Bahas Masalah Pendidikan, Kepala DP2AD Bertemu Kepala SMA/SMK Jayawijaya

Wamena (KT) – Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua (DP2AD), Christian Sohilait melakukan pertemuan dengan Kepala Sekolah SMA dan SMK Se-Kabupaten Jayawijaya.

Pertemuan itu dilakukan, Senin (3/2/2020) di Aula SMA Negeri 1 Wamena.

Pertemuan yang dilakukan itu bertujuan guna membahas permasalahan dan kendala-kendala Pendidikan di Kabupaten Jayawijaya, serta bagaimana upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Wilayah Kabupaten Jayawijaya dan pada umumnya di Pegunungan Tengah Papua (Peguteng).

Kepala DP2AD, Christian Sohilait mengugkapkan, dari hasil pertemuan dengan 13 Kepala Sekolah SMA dan 6 Kepala Sekolah SMK, masih ditemukan keluhan yang sama terkait kerusakan dan kebutuhan akan sarana dan prasarana.

Menurutnya, terkait masalah itu sudah menjadi tanggungjawab Dinas Provinsi Papua, agar masalah sarana dan prasarana tidak menjadi masalah yang terus menerus.

Diakui, untuk masalah pendidikan di tanah Papua, bukan menjadi masalah pemerintah saja, melainkan semua pihak yang datang dan hidup di tanah Papua.

Sehingga sangat penting semua orang, baik toko-toko, Perbankan dan pengusaha yang ada di Tanah Papua harus ambil bagian untuk membantu melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan.

“Sudah tentu dong, selama ini belum ada tu, nanti teman -teman wartawan cari tahu, adakah tidak kios-kios dan toko-toko bantu pendidikan di mana, jasa penerbangan dan perbankan, saya ingin tahu tu, ” Kata Christian Sohilait.

Diakuinya, dirinya akan menggarap peraturan gubernur yang tentunya akan mengintervensi semua orang untuk ikut berperan menyumbangkan kemampuannya dalam melengkapi sarana dan prasarana pendidikan di Tanah Papua.

Selain itu, pada kesempatan TMMD yang sering dilakukan oleh ABRI, dirinya akan meminta agar Programnya dapat membangun sekolah dan melengkapi sarana sekolah.

“Kita harus menyelesaikan semua masalah yang saat ini dikeluhkan, ” Kata Sohilait.

Menurutnya, jika masalah ini tidak segera diatasi, maka jangan berharap seorang tenaga guru bisa bertahan selama 8 jam di sekolah.(NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *