Kantor KPU di Mambra di Obrak-Abrik Massa, Adam Arisoy : Pelaku Harus Bertanggung Jawab

Adam Arisoy

JAYAPURA (KT) – Insiden pembakaran dan aksi besar-besaran massa di Kabupaten Memberamo Raya, Jumat (28/08/2020) pagi tak hanya terjadi di Kantor BKD saja.

Kantor KPU yang beralamat di Kasonaweja juga terkena imbas amukan massa, saat massa usai melakukan aksi pembakaran di Kantor BKD

“Kantor KPU kami di Mamberamo Raya juga dirusak oleh oknum warga atau massa saat aksi protes pengumuman hasil tes CPNS,” kata Komisioner KPU Provinsi Papua Adam Arisoy didampingi pelaksanaan tugas sekretariat KPU Mamberamo Raya Mikha Sraun, Jumat (20/08/2020) malam.

Kantor KPU di Mambra di Obrak-Abrik Massa, Adam Arisoy : Pelaku Harus Bertanggung Jawab

Adam mengatakan sejumlah fasilitas bangunan kantor dinyatakan rusak, lantaran massa melempar jendela dengan batu. Bahkan di inforkan terjadi pengrusakan dan pembongkaran beberapa perabotan yang merupakan inventaris kantor.

Adam menjelaskan, massa yang saat itu
berkumpul di Kasonaweja, berjalan berputar kearah kantor KPU dengan tujuan ke kearah pelabuhan untuk menyeberang ke Burmeso. Saat melewati kantor, ada beberapa oknum masyarakat yang berteriak agar KPU tidak boleh menerima berkas salah seorang pasangan bakal calon.

“Dari situ, massa langsung melempar kantor, masuk dengan paksa dan diduga melakukan pembongkaran isi dalam kantor,” kata Adam yang mengaku mendapat informasi dari staf KPU Mamberamo disertai sejumlah foto dokumentasi.

Adam mengaku kecewakarena aksi demo tersebut seharusnya tidak terkait dengan keberadaaan kantor KPU yang tidak ada sangkut pautnya dengan pengumaman CPNS.

“Kami minta aparat keamanan untuk selidiki kasus ini dan tangkap para pelakunya, ini hal yang kurang baik jelang pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati pada 4-6 September 2020. Karena kami juga dapat laporan bahwa yang aksi massa itu menyebutkan agar salah satu calon bupati tidak diproses berkasnya, ini yang menurut kami aneh,” kata Adam.

Sementara itu, Mikha Sraun menambahkan bahwa saat peristiwa itu terjadi ada tiga staf yang sedang berada di dalam Kantor KPU Mamberamo Raya.

“Dilaporkan ada juga oknum massa yang masuk dalam kantor, mereka menjarah barang milik staf KPU di antaranya dompet berisi uang dan tas, lalu ada ancaman yang dilontarkan agar tidak terima berkas salah seorang calon bupati,” katanya.

Karena dilempar dan mendapat ancaman, kata Mikha, tiga orang staf yang berada di kantor langsung melarikan diri kearah rumah warga atau keluarga terdekat guna mencari perlindungan.

“Beruntung mereka bisa melarikan diri, meski ada lecet atau mungkin luka gores akibat menyelamatkan diri. Mereka dilaporkan keadaan selamat dan terkait hal ini saya langsung hubungi ke aparat keamanan di Mamberamo Raya untuk melihat atau mengamankan staf kami,” kata Mikha.

Terkait aksi perusakan dan penjarahan serta pengancaman yang diterima oleh staf KPU di Mamberamo Raya, Adam Arisoy yang membidangi Divisi Partisipasi Masyarakat (Parmas) KPU Papua menambahkan akan segera berkoordinasi dengan pimpinan untuk menyurati Polda Papua agar ada pengamanan untuk staf KPU dan saat pendaftaran bakal calon bupati/wakil bupati pada awal September 2020 di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya.

“Kami lihat masalah ini cukup serius, jadi kami akan menyurati ke Polda Papua, tentunya setelah berkoordinasi dengan pimpinan dan komisioner KPU Papua, agar tidak terulang kembali di daerah lain,” katanya. (TA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *