Mewakili Gubernur Papua, Befa Yigibalom Buka Kongres Pemajuan Kebudayaan Lapago

Kegiatan Kongres Pertama Pemajuan Kebudayaan Asli Sebagai ”Role Model” di Wilayah Lapago di Gedung Aithousa GKI Betlehem Wamena

Wamena (KT) – Mewakili Gubernur Provinsi Papua, Bupati Kabupaten Lanny Jaya yang juga selaku Ketua Asosiasi Bupati Se-Lapago, Befa Yigibalom, membuka langsung kegiatan Kongres Pertama Pemajuan Kebudayaan Asli Sebagai ”Role Model” Wilayah Adat Lapago di Kabupaten Jayawijaya.

Kegiatan itu sendiri dilaksankan di Gedung Aithousa GKI Betlehem Wamena dan akan berlangsung selama 3 hari kedepan.
Dalam sambutan Gubernur, Befa Yigibalom mengajak semua pihak untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas kasih dan anugerahNya sehingga kita dapat menghadiri Pembukaan Kongres Pertama Pemajuan Kebudayaan Asli Sebagai ”Role Model” di Wilayah Jayawijaya, dalam keadaan sehat walafiat dan penuh persaudaraan.

Befa mengatakan, sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah, menjadi satu kewajiban untuk terus menjaga, mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya Asli Orang Papua (OAP) di lima wilayah adat, khususnya wilayah adat Lapago.

Lebihjauh dikatakan, di era globalisasi yang semakin maju, maka sangat penting di laksanakannya kongres sebagai wadah untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dari generasi usia lanjut ke generasi muda/milenial/teknologi digital, sehingga pelaksanaan kongres pertama, menjadi tolak ukur untuk terwujudnya kemajuan kebudayaan asli di wilayah adat Lapago.

Katanya, dalam Pasal 32 ayat 1 UUD 1945 di sebutkan bahwa Negara memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya.

Karena, budaya atau kebudayaan adalah hasil, rasa dan karya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang sangat kompleks bersifat pikiran/gagasan, pengetahuan, bahasa, moral, etika, adat istiadat dan Iain sebagainya, sementara kebudayaan asli adalah kebudayaan yang berasal dari daerah itu sendiri dan tidak bercampur dengan kebudayaan lain.

Namun, berjalannya waktu perkembangan perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi digital, teknologi transportasi dan komunikasi serta informatika membuka akses yang sangat luas sehingga tidak banyak desa atau kampung yang mampu mempertahankan tradisi nilai-nilai luhur dari warisan leluhur yang mengakibatkan tradisi tersebut lama kelamaan akan punah.

Sehingga, dengan mengamati perkembangan perubahan dari gejala kepunahan kebudayaan asli Papua yang merupakan warisan leluhur, maka Pemerintah Provinsi Papua bertujuan untuk menyelamatkan kepunahan kebudayaan asli Papua melalui mekanisme wadah organisasi.

Tujuannya untuk menjawab tantangan kebudayaan asli Papua di era globalisasi sebagai penjabaran dari pembagian lima wilayah adat yang merupakan Role Model di wilayah adat Lapago.

Dirinya berharap, Kongres yang dilaksankan dapat menghasilkan rumusan-rumusan yang bermanfaat dan dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi penting dan berbagai kebijakan strategis untuk mempertahankan warisan leluhur yang ada di Wilayah Lapago.(NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *