Oknum Aparat Lakukan Kekerasan Terhadap Pemuda Distrik Walesi, Ini Penjelasan Kapolres dan Dandim Jayawijaya

Pemuda Warga Distrik Welesi

Wamena (KT) – Oknum aparat penegak Hukum melakukan tindakan kekerasan kepada beberapa Pemuda asal Distrik Walesi di Wilayah Distrik Walesi Kabupaten Jayawijaya.

Kejadian tindakan kekerasan yang menimpa Pemuda Distrik Walesi terjadi pada, Rabu (27/7/2022) saat rombongan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), berkesempatan berkunjung ke Lokasi FBLB di Distrik Walesi Kabupaten Jayawijaya.

“Kekerasan yang terjadi pada kami itu Pemukulan teman saya termasuk saya juga todongan senjata seperti itu, dan adik saya Handphonenya diambil dan dikasih hapus semua, dan tindakan ini dilakukan aparat Republik Indonesia,” ungkap Kadir Yelipele, selaku Pemuda dan Mahasiswa asal Distrik Welesi, Kamis (28/7/2022) di depan Kantor Distrik Welesi Kabupaten Jayawijaya.

Dijelaskan, selaku Pemuda dan Mahasiswa serta masyarakat yang ada di Distrik Walesi tidak mengetahui adanya agenda kedatangan Wamendagri ke Distrik Walesi guna meninjau lokasi pembangunan Kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan.

“Karena kami tidak tahu dan ini kami punya rumah, maka kami kemarin melakukan pemalangan sekaligus mempertanyakan kedatangan mereka, namun jawaban dari Pemerintah itu tidak jelas, katanya bukan Survei, katanya hanya kami jalan saja,” ungkap Kadir Yelipele.

Menurutnya, hal yang dilakukan Pemerintah tidak logis, seharusnya menghadirkan masyarakat dan tokoh-tokoh yang ada di Distrik Walesi, bahkan tidak diketahui pemerintah Distrik Walesi.

“Ini Negara, tetapi Negara itu punya aturan, ini bukan jaman Orde Lama melakukan semaunya saja, ini jaman Demokrasi, dan terus terang, kemarin gambar yang sudah diambil Polisi ambil dan hapus semua. Ini tidak benar, ini pembunuhan Informasi,” ungkap Kadir Yelipele.

Menurutnya, seluruh tanah di wilayah Papua berstatus Otonomi Khusus seperti di Aceh, sehingga jika ada kunjungan harus ada pemberitahuan, karena status tanah di Distrik Walesi adalah status tanah adat.

Kapolres Jayawijaya, AKBP H. Napitupulu

Sementara itu, saat di Konfirmasi kebenaran kejadian yang terjadi, Kapolres Jayawijaya, AKBP H. Napitupulu menyebutkan, dirinya sudah mengecek kepada setiap anggota, namun sampai detik dia berbicara belum ada laporan terkait hal yang terjadi.

“Mungkin saat melakukan pengamanan, tetapi tidak melakukan perusakan motor ataupun penodongan, jadi tidak seperti itu. Mungkin pada saat itu, ketika rombongan mau lewat, mungkin ada dorongan atau bagaimana, namun kita akan pastikan kembali,” ungkap Kapolres Jayawijaya.

Untuk pernyataan penodongan senjata ataupun yang tadi disampaikan tentang pengrusakan motor itu tidak ada dan terkait HP yang diambil dan data yang dihapus, belum di Konfirmasi, namun Kapolres Jayawijaya akan mengembangkan.

Sementara itu, Dandim 1702 Jayawijaya, Letkol CPN Atenius Murib dalam Releasenya melalui pesan Whatsaap, Kamis (28/7/2022) menyebutkan, tidak ada penodongan senjata dan pengrusakan motor.

Karena informasi yang benar ialah, ada 3 sampai 5 oknum orang pemuda yang melakukan pemalangan jalan raya utama dari Wamena ke Distrik Welesi pada saat kunjungan Wamendagri dan Rombongan melewati jalan Wouma – Welesi dilanjutkan ke Jagara – Megapura dan kembali ke Wamena.

Sehingga aparat mengamankan mereka yang menghadang tersebut agar rombongan lewat.(NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *