Begini Pernyataan OPM Setelah Sebulan Penyanderaan Pilot Susi Air

Jayapura, (KT)- Penyanderaan pilot Susi Air oleh Kelompok Kiminal Bersenjata di Papua sudah berlangsung selama sebulan lebih. Upaya pencarian masih terus berjalan namun belum membuahkan hasil. TentaraNadional Pembebasan Papua Barat Organisasi Papua Merdeka atau yang biasa disebut KKB oleh pemerintah memberikan pernyataan. OPM menuding kasus penyanderaan dijadikan sebagai kadang “lahan bisnis”.

Hal itu ditandaskan Juru Bicara OPM Sebby Sambon melalui pesan WA nya, Jumat (10/03/2023).

Berikut ini adalah siklus pencarian dan pembebasan korban sandera sang pilot Susi Air yang tidak membuahkan hasil secara hasil maksimal selama 1 bulan lebih begini alur ceritanya.

“Sudah terlampau lama termakan waktu, selama satu bulan lebih, mulai dari paska kejadian tanggal, 7 februari 2023 sampai dengan sekarang 08 maret 2023 setidaknya sudah satu bulan satu hari lebih,entah kapan akan berakhir,masih dibawah angan-angan,”kata Sebby.

Dari pembacaan situasi, bahwa sesungguhnya,satuan pasukan militer indonesia TNI/POLRI dinilai kerja tidak profesional atas kasus pembebasan sandera sang kapten pilot di drama ndugama”.

A. ALUR BANGUN OPINI PUBLIK

“Satuan militer pembebasan korban sandera di lapangan tipu komandan operasi,komandan operasi pergi tipu kapolres dan koramil setempat, kapolres sama koramil tipu kapolda papua dengan pangdam cenderawasih, kapolda papua dan pangdam cenderawasih tipu kapolri sama panglima TNI, kapolri dengan panglima TNI pergi tipu menkopolhukam, Menkopolhukam tipu presiden indonesia JOKO WIDODO, Joko widodo tipu publik nasional dan internasional.

Hasilnya adalah: Uang kas negara hancur, wibawah negara hancur, Kedaulatan negara semakin rusak, utang negara meningkat, deposit militer semakin pertebal.”jelasnya.

B. SOLUSI:

1. Sebaiknya negara segera respon dan menjawab tuntutan 2 point penting yang telah dilayangkan oleh TPNPB-OPM dibawah pimpinan Egianus Kogoya kepada pemerintah indonesia.

2. Presiden indonesia harus buka diri dan buka suara atas kasus ini dengan serius,negera tidak perlu gengsi, anggap sepele dan biasa-biasa saja, ataupun kecil, atas kasus penyanderaan pilot susi air ini, sebab kasus ini sudah mendunia, kasus ini ibarat bisul, ketika bisul semakin pasif mendiamkan dan pembiaran itu berlarut-larut maka bisul itu semakin hari semakin lama semakin membusuk dan suatu kelak akan pecah dan akan mengakibatkan fatal bagi indonesia.

3. Negara dengan hati yang tulus,serta dengan kepala yang dingin musti menerima tawaran politik yang dilayangkan oleh pasukan TPNPB-OPM melalui jubir, sekali lagi respon ini segera dengan otak dingin,turunkan emosi dan hadirkan pihak ketiga yang netral dalam hal ini PBB untuk duduk setara di meja perundingan.

C. NOTE’S:

1. Selagi negara masih kepala batu,keras kepala,degil,acu tak acu,hiraukan permintaan, sok tau,emosional, atas tawanan 2 Tawaran syarat pembebasan seorang kapten pilot maka jangan pernah harap negara akan berhasil bebaskan korban sandera.

2. Negara akan mengalami banyak kerugian besar-besaran, baik kerugian moril dan materil, serta militer intonesia akan mengalami kesulitan di medan tempur.

3. Wibawah negara kita semakin hancur dimata dunia internasional, militer dinilai tidak mampu menyelesaikan kasus tersebut.

4. Permintaan dan tuntutan TPNPB-OPM kodap III drakma dugama dibawah pimpinan Egianus Kogoya sudah jelas, bahwa pilot akan dibebaskan kalau negara indonesia sudah menjawab 2 tuntutan utama, bagian ini pemerintah harusnya perhatikan secara objektif tanpa harus basa basi.

5. Negara indonesia dinilai penyebar hoax nomor satu di dunia, karena banyak kasus yang menipu masyarakat publik, salah satu contoh, pernyataan panglima TNI setelah paska kejaian pembakaran “pilot tidak disandera,dia hanya melarikan diri” menkopolhukam “sudah terdeteksi markas persembunyian pasukan TPNPB OPM bersama pilot” faktanya lain dengan pernyataan 2 pimpinan ini.

6. Kurangi pendoropan militer di wilayah papua,kalau memang dianggap daerah papua adalah tidak ada masalah di wilayah papua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *