LKOBAKMA, (KT) – Kegiatan aksi II Penyusunan Perencanaan dan Kegiatan sebagai upaya percepatan penurunan stunting kabupaten telah digelar oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Mamberamo Tengah (Mamteng) di aula Dinas Kesehatan baru-baru ini. Dalam kegiatan rembuk stunting tersebut, hadirlah tenaga ahli percepatan penurunan stunting Provinsi Papua, Pegunungan Besse Kuti.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Bappeda Piet Maniagasi serta empat belas kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah. Kepala Bappeda Piet Maniagasi menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk mengidentifikasi program kegiatan yang berhubungan dengan stunting. Dengan demikian, diharapkan dapat dihasilkan kegiatan-kegiatan yang mampu mengatasi masalah stunting di lokasi yang telah ditentukan.
Dalam kegiatan tersebut, selain melibatkan tim percepatan penurunan stunting, dua belas OPD juga terlibat sebagai tim pengampu program kegiatan. Masing-masing OPD bertanggung jawab terhadap enam puluh empat indikator yang relevan dengan bidang tanggung jawab mereka. Piet Maniagasi menambahkan, “Kami berharap hari ini kami sama-sama dengan tim staf ahli dari Bangda Kementerian Dalam Negeri dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Pegunungan bisa membuat pendamping bagi kami sehingga ada penajaman-penajaman terhadap program dan kegiatan baik di tahun berjalan maupun rencana di tahun 2025.”
Sementara itu, tenaga ahli percepatan penurunan stunting Provinsi Papua, Pegunungan Besse Kuti, menegaskan bahwa semua OPD wajib membuat perencanaan untuk 64 indikator sesuai dengan surat edaran Dirjen Bangda Kemendagri yang telah disesuaikan dengan Kepmen 900 untuk 64 indikator, serta 25 indikator esensial dan 35 indikator suplemen berdasarkan lokasi yang telah ditetapkan. “Masing-masing OPD membuat perencanaan di dalam lokasi yang sudah ditetapkan, dimana lokasi ini nantinya akan dilakukan analisis data terhadap data yang sudah dikumpulkan. Selanjutnya, akan dibuat analisis dan menetapkan secara bersama lokasi untuk intervensi di tahun 2025,” ujarnya.
Beliau berharap agar perencanaan yang telah disusun dapat terintegrasi dengan Rencana Jangka Menengah (Renja) masing-masing OPD pengampu. Hal ini dianggap penting untuk memastikan bahwa angka prevalensi stunting di Kabupaten Mamberamo Tengah mengalami penurunan yang signifikan.