Wamena (KT) – Setelah menenangkan diri selama dua minggu lebih di Kota Jayapura pasca kejadian 23 September 2019 lalu, akhirnya warga memilih kembali ke Kabupaten Jayawijaya.
Kedatangan warga pengungsi itu, disambut langsung oleh Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE.M.Si bersama Dandim 1702 Jayawijaya dan Kapolres Jayawijaya, Rabu (9/10/2019) di lapangan terbang bandar Udara Wamena.
Jhon Richard Banua, SE.M.Si saat di temui di lapangan terbang bandar Udara Wamena mengungkapkan, tindaklanjut kepulangan warga ke Wamena, merupakan langkah cepat dan upaya yang dilakukan oleh Bapak Kementerian Menkopolhukam dengan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, dan secara resmi telah dilepas langsung oleh Bapak Menteri di Bandar Udara Sentani.
Diakui Bupati Banua, warga yang datang ke Wamena akan didata kembali, terutama bagi warga masyarakat yang tidak memiliki rumah akibat telah dibakar pada kerusuhan 23 September lalu.
Untuk jemainan Keamanan bagi warga yang ada di Jayawijaya, pemerintah telah memberikan kewenangan kepada Kepolisian dan TNI untuk dapat menjamin keberadaan dan aktiftas semua warga yang hidup di Kota Wamena.
Menurut Bupati Jayawijaya, gelombang balik warga dari Jayapura ke Wamena akan menggunakan pesawat Herkules untuk dua kali penerbangan.
Bupati Jayawijaya meminta juga kepada AURI Wamena agar dapat melakukan pendataan yang baik, terutama bagi warga yang ingin berangkan ke Jayapura dan kota lain.
Terkait kondisi tanggap darurat, Bupati menjelaskan bahwa tanggap darurat selama 14 hari sudah selesai, untuk melanjutkan penanganannya dilanjutkan dengan surat transisi darurat selama satu bulan.
Tujuannya untuk melakukan pembenahan-pembenahan dan perbaikan pasca rusuh kemarin termasuk menerima dan mendata para pengungsi yang balik kembali ke Wamena.
Terkait dana 8 Miliard yang dibantu oleh Pemerintah Provinsi, Bupati mengakui hingga hari ini dirinya belum megetahui hal itu, namun pada dasarnya jika dana itu ada, tentunya akan digunakan untuk pemulihan kota Wamena.
Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Jayawijaya, Yohanis Tuku mengungkapkan, dari data yang diterimanya, sebanyak 9000 warga IKT saat ini berada di Jayapura dan yang sudah berolak ke Kampung sebanyak 200 orang.
Diakuinya, banyak warga IKT yang ingin kembali ke Wamena, namun untuk saat ini masih dilakukan Negosiasi dan kalau memang tiba di Wamena, dirinya akan menempatkan sementara di Gedung Tongkonan untuk melakukan pendataan ulang.(NP)