Wamena (KT) – Masalah antrian kendaraan yang ingin mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM), baik Solar maupun Bensin di beberapa APMS yang ada di Kota Wamena masih tetap disebut masalah klasik.
“Kenyataannya itu memang itu alasan Klasik, tetapi itu kenyataan,” kata Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Jayawijaya, Lukas Kosay, saat ditemui, Senin (30/8/2021) di ruang kerjanya.
Menurutnya, ini dikarekan adanya keterlambatan penebusan dan juga adanya keterlambatan pengiriman dari Jayapura ke Wamena, dan ini menjadi alasan klasik yang disampaikan kepada Dinas Perindagkop Kabupaten Jayawijaya.
Lukas Menyebutkan, harus diketahui bahwa, untuk pengadaan BBM ke Kabupaten Jayawijaya, harus ditebus oleh perusahaan, dan dinaikan ke Jayawijaya oleh perusahaan, dan dikelola dan disalurkan oleh perusahaan.
Sedangkan untuk Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, melalui dinas Perindagkop hanya melakukan pegawasan terhadap pengelolaan BBM di Kabupaten Jayawijaya.
Tujuannya agar, BBM yang masuk ke Kabupaten Jayawijaya tidak bias kemana-mana, artinya fungsi control benar-benar dapat di Jalankan, dan Kabupaten lain tidak megambil jatah dari Kabupaten Jayawijaya, sehingga ada pemerataan pembagian BBM yang merata.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Jayawijaya, Iwan Asso menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya yang sudah turun ke lapangan memantau langsung beberapa APMS yang ada dalam Kota Wamena.
Namun, beberapa minggu berjalan, antrian kendaraan mulai kembali terjadi, salah satunya di salah satu APMS yang ada di Jalan Hom-Hom Wamena, termasuk beberapa APMS yang ada di dalam Kota Wamena.
“Kita yakin ini mungkin ada oknum yang bermain, saat begitu Pak Bupati turun mereka kasih normal, namun beberapa minggu antrian kembali terjadi,” ungkap Iwan Asso.
Iwan Asso meminta kepada Dinas Perindagkop untuk mempperketat pengawasan di lapangan, sehingga tidak terjadi antrian yang setiap hari terus terjadi.
Selain Dinas Perindagkop, DPRD meminta agar Dinas Perhubunngan Jayawijaya dapat melakukan pegawasan ketat terhadap kendaraan-kendaraan yang masuk untuk megantri BBM, dan juga mengawasai arus jalan darat yang telah terbuka.
“Supaya BBM yang subsidi untuk Kabupaten Jayawijaya dapat terkontrol dengan baik dan digunakan oleh masyarakat Jayawijaya,” kata Iwan Asso.(NP)