Wamena Kawat Timur, – Petugas NAM Air di konter Check In Bandar Udara Wamena, Cintia Sinly Rosalia Timotius Thanchiu memastikan bahwa Oknum TNI berpangkat Serda berinisial YAP benar-benar dengan lantang menyebutkan sebanyak dua kali bahwa dia membawa “Bom” bahan peledak dalam tas bawaannya.
“Ada satu tentengan lagi yang dipegang oleh YAP, lalu saya tanya lagi isinya apa, lalu oknum TNI ini menjawab isinya Bom dan itu spontan dijawab, lalu saya tanya lagi ke yang bersangkutan, dan kembali dia bilang isinya bom,” ungkap
Dijelaskan Cintia, kejadian sekitar pukul 10.30 WIT, saat penumpang YAP dengan temannya datang untuk melakukan Check In, saya menanyakan barang bawaan yang terbungkus karton berisikan sayur dan karena setelah ditimbang beratnya lebih hingga 8 kilo, sehingga dirinya menyarankan agar barangnnya dapat dititip dibagasi untuk nantinya akan diberikan lebel khsusus.
Selanjutnya saya menanyakan kepada YAP terkait barang bawaannya, namun yang disampaikan YAP bahwa barang yang dibawanya adalah Bom dan itu disebutkan sebanyak dua kali dengan suara yang keras yang membuat teman yang bersamanya juga mendengarkannya dan beberap orang yang berada di dekat dirinya.
“Saya kemudian telepon mama saya minta petunjuk karena mama saya dinas di POM Jayapura minta petunjuk, lalu meminta saya untuk menanyakan nama yang bersangkutan dan kesatuan dari mana, lalu karena yang bersangkutan di kantin dan saya menemui yang bersangkutan di kantin, lalu saya tanya nama dan kesatuannya. Setelah saya menanyakan namanya, saya telepon mama saya lagi dan kasih tahu nama dan kesatuan dari mana lalu ada sejumlah anggota datang mengamankan,” ungkap Cintia.
“Kalau dari dia bilangnya bercanda, tetapi kalau saya rasa tidak karena saya menanyakan sampai dua kali dan mengeluarkan kata yang sama, dan saya ketika tanyakan itu tidak ada adu mulut,” ungkap Cintia lagi.
Kata Cintia, keberangkatan YAP sendiri ditemani oleh tiga orang temannya merupakan penumpang yang akan menggunakan Pesawat NAM Air, dan sesuai aturan prosedur tetap maka sudah sewajarnya jika petugas Check ini menayakan terkait isi barang bawaan penumpangnnya.
“Saya tanyakan ini kan sesuai protap kami di maskapai, lalu teman yang tiga orang ini sempat marah ke oknum YAP ini, kalau tidak boleh bilang begitu itu ada aturannya, dan saat saya tanya saya sambil nunjuk ke arah karton, namun YAP tetap menyampaikan bahwa isinya Bom,” kata Cintia.
Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala UPBU Kelas I Wamena, Ferdy Hallatu mengungkapkan, setiap penumpang yang masuk ke ruang terminal tunggu, harus melalui alat x-ray dimana ada petugas Avsec yang mempunyai tugas untuk memeriksa personil yang akan melakukan perjalanan maupun barang bawaan yang berupa bagasi tercatat maupun bagasi tidak tercatat.
“Pada saat masuk x-ray memang tidak ada indikasi jika barang yang dicurigai itu adalah bom, tetapi yang bersangkutan karena pada saat melakukan check in, petugas dari Airlines menanyakan sesuai dengan prosedur airlines,” kata Hallatu.
Menurut Hallatu, ada kata-kata yang meresahkan masyarakat maupun calon penumpang, dan sesuai penyampaian petugas airlines sendiri bahwa ada kata ini bom, sehingga dengan pernyataan kata bom ini, pada saat konter check in dibuka dan melakukan check in barang bawaan ini diperiksa dan ini protapnya.
“Artinya, barang yang dibawa itu apakah barang berharga, pecah belah semua petugas operarator penerbangan harus tahu, karena harus dipilah,” kata Hallatu.
Saat Berita ini diturunkan, belum ada keterangan Resmi dari pihak kemanaan dalam hal ini TNI-AD di Wamena.(NP)